Sementara dalam sehari ada 3 shift, yang terdiri dari 8 jam shift pagi dan 8 jam shift siang, serta shift malam selama 12 jam. Keempat orang perawat harus menggunakan APD selama 1 shift melayani seluruh pasien infeksius Covid-19.
Anggi, mengaku kini namanya sudah masuk dalam daftar dan akan segera bergiliran merawat pasien-pasien tersebut. Meski awalnya Anggi sempat menangis karena namanya masuk dalam daftar.
"Udah keluar nama-namanya, dan ada nama aku. Sampai nangis-nangis waktu itu. Tapi aku ingat di Wuhan juga, baik dokter maupun perawat yang pensiun kembali dipanggil buat bertugas. Dan setelah disadari, daftar itu rata-rata berusia 30 tahun ke bawah," papar Anggi.
Keluarga minta berhenti dan resign dari pekerjaan
Hidup jauh terpisah dari keluarga, karena ia memilih tinggal di kos yang dekat dengan rumah sakit tempatnya bekerja. Ia mengaku pernah diminta sang ibu, atau yang biasa ia panggil mamak, untuk keluar dari pekerjaannya.
"Bahkan orangtua saya sendiri, saya sudah PNS: 'Kak udahlah, kak. Kakak resign saja sudah. Nggak mungkin kamu meninggal karena merawat pasien itu.' 'Mak, nggak mungkin juga, yang nggak di rumah sakit juga bisa kena, ngapain berhenti'," ungkap Anggi seraya menenangkan mamaknya.
Anggi lantas berpikir, pekerjaannya memang penuh risiko, tapi selain berikhtiar menjaga kesehatan, dan melakukan berbagai langkah antisipasi yang ia lakukan, kini yang ia lakukan hanyalah pasrah berdoa kepada Sang Pencipta. Niatnya baik untuk bekerja dan menolong banyak orang, maka ia yakin hasilnya juga bakal baik.
"Tinggal dari Tuhan saja jaga, ya sudah berserah saja. Tenang saja, kalau kata Tuhan kita meninggal untuk corona, ya sudah. Tapi kalau kita belum ini, ya sudah," katanya.
APD masih saja kurang merawat pasien
Baca Juga: Perawat di Filipina Ciptakan APD Bertema Teletubbies hingga Star Wars
Dibanding mereka yang merawat pasien Covid-19 yang terlindung menggunakan alat pelindung diri (APD), mereka yang lebih terancam adalah yang berada di paling depan memeriksa pasien yang baru datang. Karena yang datang belum diketahui statusnya apakah membawa virus atau tidak. Ini mengingat banyak kasus positif tapi tidak bergejala.
Nah, mirisnya, Anggi juga mengungkap bagaimana mereka di meja terdepan pemeriksa gejala Covid-19 di depan RS, hanya memakai APD ala kadarnya, bukan all cover berwarna putih, tapi malah memakai jubah untuk operasi berwarna biru.
"Biasanya kita juga kalau pakai masker, satu masker untuk satu pasien. Nah, ini malah saking langka dan sedikitnya masker, masker bisa dipakai selama 1 shift," ungkap Anggi.
Nahasnya juga, terkadang masker yang pengait dan tali yang sudah lepas, dipaksa menggunakan karet agar masker tetap bisa digunakan. Begitu pula dengan hand sanitizer.
"Hand sanitizer dulu itu melimpah ruah. Sekarang itu semua botol kosong, bahkan untuk minta juga kita harus ke dinas terkait dengan bukti botol, karena ketat penyalurannya," papar dia.
Buat konten edukasi kesehatan
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif