Suara.com - Agar Tak Mi Instan Mulu, Ini Tips Sahur Sehat untuk Anak Kos
Anak kos identik dengan kebiasaan mengonsumsi mi instan untuk sahur karena dianggap cepat, ringkas, dan murah. Padahal kita semua tahu bahwa mengonsumsi mi instan secara berlebihan tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Bagi yang memilih sahur dengan mi instan karena ingin lebih menghemat pengeluaran, ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen, MHum, memberikan tips untuk mengatur pengeluaran dan sahur yang lebih sehat.
Pertama, coba hitung dengan benar pengeluaran Anda dalam sebulan. Lebih baik kurangi hal-hal yang tidak terlalu penting seperti berbelanja online apalagi membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Alihkan keuangan dengan membelanjakan bahan-bahan masakan yang bisa diolah dan dibeli dengan murah, namun tetap sehat. Kata dr Tan, tidak perlu muluk-muluk, cukup dengan sayur, telur, tahu dan tempe saja kita sudah bisa sahur dengan sehat, bernutrisi dan bergizi.
"Alangkah baiknya kalau kita mulai bikin rencana untuk menghindari bencanda, artinya kalau kita makan apa harus mikir mau belanja apa," tuturnya dalam Live IG bersama Kemenkes RI, Rabu (29/4/2020).
Kedua, membuat rencana makan sangat penting termasuk melakukan meal prep atau persiapan masak.
Ketiga, sehabis belanja, jangan semua dimasukkan ke kulkas karena berisiko akan terbuang karena tidak ingat apa saja yang dibelanjakan.
Prinsipnya, menurut dr Tan setelah belanja adalah meracik semua bahan seakan siap dimasak semuanya. Sayur sudah dipotong-potong, dikupas, membumbui tempe atau tahu, lalu masukkan semuanya ke dalam kotak-kotak makan terpisah.
Baca Juga: Jemaah Tablig Kebon Jeruk Dibolehkan Pulang, Camat: Masjid Tetap Ditutup!
"Begitu mau dimasak, tinggal keluarin aja dan diolah," lanjutnya.
Usahakan jangan memasak sayur terlalu matang, olah sayur sebentar saja seperti membuat pecel atau sup. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan buah untuk menambah antioksidan yang akan menguatkan kekebalan tubuh.
Sayur dan buah memiliki serat larut dan tidak larut. Serat yang tidak larut jika masuk ke dalam usus besar akan menjadi prebiotik, dan jika bertemu dengan bakteri di usus akan menjadi probiotik.
Terkait dengan buah, dr Tan juga tidak menyarankan sahur menggunakan buah pisang. Lebih baik pilih buah lain seperti alpukat yang mengandung lebih banyak kalium daripada pisang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Rekomendasi Bedak Bayi Terbaik untuk Atasi Biang Keringat: Aman, Lembut dan Ampuh
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Kesempatan Emas, Beasiswa Penuh untuk Calon Guru dengan Standar Internasional
-
5 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40-an, Wajah Bercahaya Tanpa Flek Hitam
-
Jelajahi Masa Depan Desain Rumah: Semua Solusi Interior dan Furnitur dalam Satu Pameran
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Archipelago Black Box Battle ke-15: Chef dan F&B Service Jawa Timur dan Jawa Tengah Adu Kreativitas
-
Laut Indonesia Darurat! Komunitas ORCA Serukan Kolaborasi Global Selamatkan Masa Depan Maritim
-
New Balance 530 Ori Harganya Berapa? Begini Cara Membedakan yang Asli dan KW
-
Dikit Tapi Bikin Pusing, Menebak Cara Ahmad Assegaf Bayar Rp100 ke Tasya Farasya: Cash atau Transfer