Suara.com - Penuh Tantangan, Ini Kata Mereka Tentang Belajar Online di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Di Indonesia, sudah lebih dari 2 bulan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah secara online.
Metode belajar online atau e-learning sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Sebelum pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia telah akrab dengan konsep e-learning, bahkan hingga di tingkat sekolah dasar sekalipun.
Namun tetap saja, perubahan metode pembelajaran menjadi online saat ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan maupun penggunanya.
Jenny Ernawati, seorang guru Bahasa Inggris, menceritakan tantangan terbesar dalam mengajar secara online, “Mengajar itu tidak mudah, lebih-lebih secara virtual. Diperlukan lebih banyak upaya dan waktu dalam persiapannya dibandingkan mengajar secara konvensional. Penyelenggaraan kelas online juga bergantung pada koneksi internet dan kualitas audio dan video agar materi tersampaikan dengan baik. Emotional support dari guru juga lebih sulit diberikan kepada murid,” katanya.
Hal ini diakui oleh Anggayudha, Head of Teacher Development Sekolah.mu yang kerap disapa Aye. Ia mengakui bahwa sulit bagi guru untuk dapat mengetahui kondisi nyata para muridnya dalam proses belajar mengajar jarak jauh, karena tidak adanya interaksi langsung.
Meskipun begitu, keterbatasan tersebut tidak menjadi penghalang karena belajar dapat dilakukan dari mana saja utuk masa depan yang lebih baik.
“Kita semua berada dalam transisi menuju ‘a new normal’ untuk melanjutkan hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari. Oleh karenanya kami berupaya keras menciptakan solusi terbaik, termasuk bagi para guru. Sekolah.mu menyediakan sebuah wadah bagi para pengajar untuk dapat saling berkomunikasi dan berbagi pengetahuan. Dengan demikian, guru dapat menciptakan inovasi dan berkarya tanpa batas dalam menyediakan program pembelajaran online terbaik,” jelasnya.
Sekolah.mu adalah platform pendidikan dengan sistem belajar campuran atau blended learning (online dan offline) dengan variasi program di berbagai jenjang dari mulai PAUD hingga SMA/SMK dan perguruan tinggi, serta bagi pemuda di luar sekolah, guru, dan orangtua.
Baca Juga: Cara Orangtua Terhindar Dari Stres saat Ajarakan Anak Belajar di Rumah
Yang unik, Sekolah.mu menyajikan pembelajaran yang terintegrasi secara digital, dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel, sesuai dengan minat dan bakat.
Sebagai pengguna, Jenny ikut menyoroti keunikan pengalamannya mengajar melalui platform Sekolah.mu. “Bagi guru seperti saya, platform ini mendukung peran guru dan mempermudah kegiatan belajar mengajar sekaligus membantu dalam memantau perkembangan murid dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkannya. Kami mendapatkan pendampingan dan pelatihan dalam menghadapi perubahan serta ragam materi menarik. Metode tersebut juga membantu meningkatkan kapasitas serta kreativitas kami dalam menyampaikan materi secara lebih ‘hidup’ dan atraktif. Ini juga mendorong siswa untuk tidak bosan belajar secara mandiri dan memiliki pengalaman kontekstual,” tutur Jenny.
Dari sisi orang tua murid, mereka mengungkapkan bahwa ada berbagai perubahan perilaku siswa yang tercermin selama belajar di rumah.
Menurut Yulia Indriati, ibu dari Ainikko yang saat ini duduk di kelas 1 Sekolah Dasar, “Saya melihat anak saya menikmati proses belajar dan interaksi secara online di Sekolah.mu. Ragam materi pembelajaran yang disediakan juga sangat memungkinkan anak saya untuk memiliki kebebasan dalam memilih apa yang ingin dipelajari.”
Kesan berbeda disampaikan oleh Ayesha Felice Nayyara Zain, siswa 16 tahun, yang mengaku ‘ketagihan’ dengan fitur-fitur pendukung di Sekolah.mu. “Belajar di Sekolah.mu seru dan asyik banget! Selain melalui website, saya juga bisa mengambil manfaat dari Instagram @sekolah.mu karena banyak konten informatif dan relevan untuk saya,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Cleantha Islan Umur Berapa? Ini Biodata dan Profil Tunangan Teuku Rassya
-
Rahasia Kulit Glowing: Bahan Skincare Sederhana Ini Jaga Hidrasi dan Haluskan Kulit Kasar
-
Momen Bersejarah, Kronologi 20 Oktober Diperingati Jadi Hari Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
-
Bukan Sekadar Diving Biasa: Menguak Kekayaan Spesies Karang di Raja Ampat
-
Biodata dan Agama Pesulap Merah: Sentil Alumni Santri Lirboyo yang Ancam Santet Trans7
-
Profil Vanina Amalia Hidayat Mantan Istri Dean Fujioka: Putri Bos Sido Muncul, Berjiwa Seni Tinggi
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Segar di Cuaca Panas, Cocok untuk Pekerja Kantoran
-
Extrait de Parfum Tahan Berapa Jam? Cek 7 Pilihan Merek Lokal yang Wanginya Awet
-
5 Rekomendasi Lip Balm dengan SPF untuk Hadapi Cuaca Panas Ekstrem: Anti Kering dan Pecah-Pecah
-
Apa Keburukan Zodiak Gemini? Sering Disebut Red Flag