Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 memaksa anak untuk belajar di rumah secara online.
Namun, meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah memiliki dampak yang cukup mengkhawatirkan, termasuk anak dari keluarga miskin yang semakin tertinggal.
Mengutip The Sun, Kamis (11/6/2020) ini akibat dari kesenjangan pembelajaran online yang ditawarkan pada anak dari keluarga miskin dibanding murid dari keluarga berada.
Hal ini diungkap ahli dari Institute for Fiscal Studies (IFS).
Temuan ini didapatkan setelah anggota parlemen memperingtikan kemungkinan ada generasi anak sekolah yang hilang, dan menyerukan agar anak-anak tertinggal dibantu mengejar ketertinggalan.
Menurut IFS, anak dari keluarga kaya memiliki basis sumber daya yang lebih mumpuni untuk meneruskan program belajar di rumah.
Anak SD yang cukup kaya di Inggris mengabiskan waktu 2 jam sehari di kelas online.
Sedangkan pada anak dari keluarga miskin belajar selama 1 jam saat di rumah.
"Sekolah swasta hampir dua kali lebih mungkin menyediakan pengajaran online, dibanding sekolah negeri yang dihadiri oleh anak-anak dari keluarga kelima yang paling miskin," tulis laporan IFS.
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Buka Sekolah, Belajar Online Tidak Efektif
"Murid yang lebih kaya juga memiliki fasilitas rumah yang lebih baik dan jauh lebih mungkin mendapatkan les privat," sambung laporan tersebut.
Sementara itu untuk murid SMP, anak-anak yang lebih berada telah menghabiskan waktu hampir 3 jam sehari untuk belajar online.
Kondisi ini berbeda dengan anak SMP dari keluarga tidak mampu yang menghabiskan waktu hanya lebih dari 2 jam.
Artinya anak-anak dari keluarga kaya tidak hanya melakukan lebih banyak belajar saat di rumah, mereka juga memiliki akses dukungan berkualitas tinggi dari sekolah.
"Kegiatan belajar yang dilakukan anak-anak dari keluarga kaya mungkin juga memerlukan sedikit dukungan orangtua, karena mereka melibatkan orang yang lebih aktif seperti guru dan tutor," tutup laporan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat