Suara.com - Tatanan hidup baru atau New Normal di masa pandemi covid-19, membuat banyak masyarakat dipaksa menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat guna terhindar dari virus corona penyebab sakit covid-19.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga berhasil menggoyang perekonomian dunia secara keseluruhan. Salah satunya bisnis kecantikan yang memang bersentuhan langsung dengan manusia sehingga memiliki risiko terjadinya penularan virus corona jenis baru tersebut.
Hal tersebut juga yang dirasakan oleh Youth & Beauty Clinic, sebuah klinik kecantikan yang berlokasi di Jakarta Selatan. Akibat pandemi Covid-19, klinik tersebut terpaksa tutup sementara selama dua bulan lebih.
Namun, pada awal Juli 2020 ini, klinik yang berlokasi di Kemang Square tersebut berencana mulai membuka outletnya dengan persiapan yang matang.
"Kami mengutamakan protokol kesehatan dan keamanan yang menjadi keharusan saat new normal ini," jelas dr. Gaby Syerly, M.Biomed (AAM), selaku founder dan penanggung jawab Youth & Beauty Clinic melalui siaran tertulis kepada Suara.com, Rabu (1/7/2020).
Beberapa prosedur standar kebersihan dan kesehatan dan pembatasan jumlah pasien juga dilakukan. Pelanggan akan diminta menggunakan handsanitizer saat masuk ke klinik, melakukan pengecekan suhu, dan mengisi formulir online tentang kondisi tubuh terkini menggunakan scan barcode.
Ada juga fasilitas seperti rapid test gratis dan suntik vitamin C bagi pengunjung klinik.
Selain itu, pihak klinik juga mengatur jadwal pasien dengan memberi jeda waktu, physical distancing di ruang tunggu, mensterilkan ruangan dengan sinar UV atau menyemprotkan cairan disinfektan setiap selesai pasien, mengganti cover bed setiap selesai treatment, beautician selalu menggunakan APD lengkap, dan tidak ketinggalan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala ke seluruh ruangan.
Hal yang menarik, setiap perawatan yang mengeluarkan asap seperti laser dan menggunakan karbon, untuk sementara ditiadakan karena dianggap dapat memicu risiko penularan covid-19.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Semua Pegawai Klinik Kecantikan Ini Wajib Jalani Rapid Test
Lalu apa sih keluhan utama pelanggan usai masa Pembatasan Sosial Berskala Besar berakhir?
Kata Gaby, banyak pasien merasakan dampak yang kurang baik dari sisi kesehatan kulit, diantaranya kulit makin terlihat kusam, timbulnya jerawat, hingga berat badan yang mengakibatkan postur tubuh terlihat tidak ideal.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut mungkin bisa terjadi dikarenakan stres karena pandemi global, makan makanan berminyak atau gorengan dan waktu tidur kurang teratur karena jam kerja dirumah menjadi tidak beraturan juga.
"Namun tentu saja, hal tersebut bisa diantisipasi dengan skincare rutin di rumah," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
-
Gandeng Kreator Konten: Setiap Pembelian Sepatu Kini Donasi Rp50 Ribu untuk Buku Anak di Lombok
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
Bukan Cuma Teori, Ini Cara Kampus Menyiapkan Mahasiswa Masuk Dunia Kerja