Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 juga membuat pasangan yang menikah perlu melakukan penyesuaian. Salah satunya tentang pembatasan jumlah tamu yang diundang.
Di Indonesia sendiri tamu yang boleh menghadiri suatu resepsi maksimal 30 orang. Kondisi yang sama juga terjadi di Inggris. Aturan itu membuat sepasang pengantin akhirnya membuat beberapa sesi dalam pernikahannya.
Tapi keputusan itu justri dicap 'tidak sopan' untuk undangan pernikahan yang diperbarui. Ini lantaran pasangan itu membagi undangan dalam kelompak A, B atau C berdasarkan tamu mana yang paling penitng.
Dalam selebarannya mereka menulis, "Teman-teman dan keluarga yang terkasih, harap dipahami bahwa tempat kami terbatas dalam jumlah tamu yang dapat kami tampung untuk hari pernikahan kami.
"Kami ingin setiap dari Anda bergabung dengan kami di hari besar kami, kami dipaksa untuk membagi tamu-tamu kami menjadi kelompok-kelompok untuk memastikan kami tidak melampaui batasan kapasitas kami."
Bagi mereka yang cukup beruntung untuk dimasukkan dalam Grup A, calon pengantin mendesak mereka ke RSVP sesegera mungkin. Ini karena jika mereka tidak bisa datang, maka tempat mereka akan pergi ke seseorang di daftar tunggu Grup B & C.
Adapun orang lain yang mungkin tidak benar-benar mendapatkan undangan, pasangan itu menambahkan: "Silakan berjaga-jaga di situs web pernikahan kami untuk pemberitahuan bahwa kami memiliki ruang yang tersedia."
Terlebih lagi, pasangan ini mengkonfirmasi bahwa tamu lajang tidak akan diizinkan. Selain itu mereka juga secara aktif mendorong para orangtua untuk meninggalkan semua anak di rumah.
Memberi label pada pasangan itu "kasar", seorang pengguna menjawab: "Saya tidak mengerti mengapa Anda tidak bisa hanya menunggu‘ grup a ’RSVPs dan kemudian menjangkau orang-orang tim-B Anda."
Baca Juga: Sah Menikah, Agus-Novi Penghuni Gudang Angker Dihadiahi Menginap di Hotel
"COVID atau tidak, dimasukkan ke dalam 'grup' yang diprioritaskan dan kemudian memberi tahu semua orang di grup mana mereka berada, tidak sopan," tambah yang lain.
"Aku tidak ingin menghadiri pernikahan yang hanya akan diundang jika orang lain tidak bisa pergi."
Yang ketiga menulis: "Ini menjadi lebih umum dengan COVID. Grup A adalah keluarga dekat, Grup B adalah bibi, paman, dan sepupu. Dan kemudian kelompok C adalah teman dan rekan kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng