Suara.com - Pandemi Covid-19 memberikan berkah tersendiri bagi musisi dan aktris Denada Tambunan. Akibat wabah virus corona jenis baru tersebut, penyanyi yang kini tinggal di Singapura itu mengaku jadi lebih banyak memiliki waktu luang untuk mengejar passion yang sudah lama ia tunda.
Denada mengatakan, saat pandemi terjadi, justru satu impiannya yaitu menjadi instruktur zumba bisa tercapai.
"Keinginan menjadi instruktur zumba itu sudah dari tahun kemarin. Karena passion kecintaan aku dengan olahraga. Tapi selama ini selalu gak bisa ambil kelasnya, karena profesiku sebagai musisi, penyanyi itu menyita waktu sekali. Apalagi sejak pindah ke Singapura kayanya ambil kelas instruktur zumba kaya gak ada waktunya, gak ada fokusnya," cerita Denada dalam virtual media gathering, Jumat (28/8/2020).
"Karena lebih punya banyak waktu luang akhirnya aku kepikiran waktu luang itu aku gunakan untuk mengejar passion yang selama ini gak bisa aku lakuin. Termasuk salah satunya menjadi instruktur zumba. Berkahnya pandemi, kelas bisa dilakukan secara virtual di rumah," tambahnya.
Sejak awal tahun, ibu satu anak itu kemudian serius mengambil kelas pelatihan instruktur zumba secara virtual. Awalnya Denada harus mengikuti kelas basic instruktur, setelah itu ia mengambil spesialisasi instruktur khusus zumba kids dan zumba kids junior yang diperuntukan bagi anak-anak.
"Alasan aku, karena aku mempunyai keinginan di masa depan nanti pengen bisa ngajar anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi. Karena aku bisa merasakan betapa menghiburnya kelas zumba anak. Aku rasakan saat pelatihan," tuturnya.
Resmi menjadi instruktur zumba, impian Denada makin dilengkapi dengan diminta sebagai brand ambassador dari Zumba Fitness. Baginya, zumba bukan sekadar passion. Tapi juga memberikan jenjang karir yang menjanjikan di masa depan.
"Dengan situasi pandemi ini, aku butuh karir lain yang bisa aku perhitungkan. Dari apa yang aku pelajari, olahraga zumba, aku bisa lihat ini memiliki prospek dan masa depan menjanjikan. Olahraga yang kita lihat future-nya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun ke depan akan tetap relatedtable. Kelas olahraga yang gak terasa seperti olahraga," ucapnya.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Tipe Virus Corona di Indonesia Bukan yang Paling Agresif
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Terpopuler: Gaji PPPK Sekolah Rakyat, Pilihan Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an
-
Visual yang Berseru: Ribuan Foto dan Video Ajak Publik Menjaga Bumi
-
Tahun 2026 Shio Apa? Ini Keberuntungan yang Bakal Didapat
-
Meski Ekonomi Lagi Lesu, Self-Care Tetap Jadi Prioritas di Gaya Hidup Modern
-
5 Lip Balm SPF 30+ untuk Bibir Lembap dan Terlindungi Maksimal di Luar Ruangan
-
Ketika Mimpi Tak Punya Batas: Kisah Inspiratif dari Para Siswa dan Alumni SLB N Cilacap
-
Kulit Kering Sebaiknya Pakai Moisturizer Tekstur Apa? Cek Rekomendasi yang Bisa Dicoba
-
Ramalan Shio Besok 5 Desember 2025, Ini 6 yang Paling Hoki dan Lancar Rezeki
-
Kolagen Banking vs Suntik Filler: Mana yang Lebih Aman untuk Melawan Tanda Penuaan?
-
Lebih Bagus Compact Powder atau Two Way Cake? Ini Rekomendasi Produknya!