"Pameran ini untuk mencari alamat, untuk ketemu orang yang pas atau lembaga yang tepat untuk merawat. Syaratnya, antara lain ada kuratorium, mempunyai tempat terawat, harus diteliti, dipelajari dengan disiplin ilmu dan nilai secara interdisipliner, wayang Cirebon ini ada nilai-nilai keislaman dan artistik, tanaman, dan alam. Harus jatuh ke alamat yang tepat," ujarnya.
Pada kesempatan itu, antara lain dalang Triyono mengemukakan tentang silsilah keluarga dalang di Magelang dan sekitarnya, sedangkan Susilo Anggoro selain mengemukakan eksistensi pedalangan Cirebon juga tentang kekhasan pameran wayang Cirebon yang justru dilakukan di Magelang dengan masyarakat pada umumnya yang lebih dekat dengan wayang gaya Yogyakarta dan Surakarta.
Muhyad mengemukakan tentang relief wayang di Candi Borobudur dan pergeseran perkembangan kebudayaan pewayangan dari Jawa Tengah ke wilayah Jawa Timur pada masa lampau atau zaman kerajaan, termasuk perkembangan pedalangan di kawasan pantai utara timur dan barat Pulau Jawa, termasuk Cirebon.
"Wayang 'gagerak' (gaya) Cirebon ini lebih dekat dengan wayang 'gagerak' Kedu (Wilayah eks-Keresidenan Kedu, di dalamnya termasuk Magelang, red.)," katanya.
Sitras Anjilin antara lain menyebut keberadaan dalang yang karena keturunan dan dalang yang bukan dari keturunan, di mana keduanya harus terus belajar agar semakin andal kemampuannya, baik dalam menyajikan pementasan maupun memaknai lakon demi lakon sesuai perkembangan zaman.
"Dalang-dalang yang bisa mengikuti kebutuhan itu sangat jarang, zaman sekarang yang baru bisa sesuai dengan zamannya baru durasi. Durasi diperpendek, tetapi untuk menciptakan pakeliran padat harus betul-betul bisa dirasakan intinya," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon
-
Flexing Honor hingga Guling-Guling, 5 Fakta Menarik Pinkan Mambo di Synchronize 2025
-
Dikenal Ratu Pesta Jaksel, Konsep Nikah Erika Carlina Justru Bikin Kaget
-
Pinkan Mambo Bongkar Bayaran Manggung di Synchronize Festival 2025, Fantastis!
-
Kolaborasi Nasida Ria dan Mother Bank di Synchronize Fest Bawa Pesan Solidaritas
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!
-
Arti We Should All Be Feminists, Pesan di Kaus Andika Kangen Band yang Gemparkan Synchronize Fest
-
Silsilah Keluarga Syifa Hadju yang Dilamar El Rumi, Keturunan Siapa?
-
4 Rekomendasi Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah, Rahasia Wangi Mewah Tanpa Bikin Bokek
-
Cara Menghilangkan Bau Sepatu dengan Bubuk Kopi, Praktis tanpa Perlu ke Tempat Cuci
-
Keriput hingga Flek Hitam Jokowi dan Iriana Jadi Sorotan, Ini 7 Rekomendasi Sunscreen Usia 60-an
-
Beda Lamaran El Rumi dan Al Ghazali di Eropa, Mana yang Paling Romantis?