Suara.com - Dampak pandemi yang dirasakan perusahaan membuat tidak sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga menawarkan pensiun dini pada karyawan.
Bahkan dilansir Anadolu Agency, jumlah perusahaan di Jepang yang menawarkan program pensiun dini naik lebih dari dua kali lipat tahun ini.
Menurut penelitian Tokyo Shoko Research yang dikutip Koyodo News, penurunan permintaan yang cepat mendorong para eksekutif untuk segera memangkas biaya dengan mengurangi personel.
Data menunjukkan bahwa 72 perusahaan yang terdaftar menawarkan pensiun dini kepada sekitar 14.000 karyawan pada 29 Oktober.
Setidaknya 12, atau sekitar 17 persen perusahaan, berasal dari sektor restoran dan tekstil.
"Beberapa perusahaan menurunkan usia syarat pensiun menjadi 30-an atau bahkan 20-an [dari syarat normal sekitar 45 ke atas], karena mereka sangat perlu mengurangi tenaga kerja mereka sebagai respons atas pendapatan yang memburuk dengan pesat," kata penelitian tersebut.
Pemerintah Jepang telah menanamkan uang tunai di pasar, memberikan dukungan moneter kepada perusahaan dan juga menawarkan subsidi untuk membantu perusahaan membayar tunjangan cuti hingga akhir tahun.
Ekonomi Jepang menyusut lebih dari 28 persen di tengah pandemi.
Hitachi Metals Ltd., produsen otomotif, infrastruktur dan suku cadang elektronik, sedang mempertimbangkan untuk memangkas 1.030 lapangan pekerjaan, diikuti oleh operator apartemen Leopalace21 Corp dengan 1.000 karyawan dan Coca-Cola Bottlers Japan Holdings Inc. dengan 900 posisi.
Baca Juga: Diminati Turis, Tapi Kenapa Jepang Cuma Punya Sedikit Hotel Bintang Lima?
Jepang mencatat lebih dari 1.000 kasus baru dalam beberapa hari terakhir menjadikan jumlah nasional menjadi 109.112.
Berita Terkait
-
5 Sunscreen Jepang Terbaik untuk Menyamarkan Noda Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
11 Gol Tanpa Penalti! Ayase Ueda Lebih Gacor Dibanding Kane dan Mbappe
-
PSSI Didesak Gara-gara Gosip Jepang Keluar dari AFC Santer di Indonesia
-
Tampil Impresif, Chelsea dan AC Milan Rebutan Kiper Keturunan Jepang
-
PHK Massal Mengintai Pabrik Honda Imbas Larangan Motor Bensin
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40
-
4 Smartwatch untuk Wanita Tangan Besar, Fitur Lengkap dengan Pemantau Kesehatan dan GPS
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Hitam yang Aman dan Harga Terjangkau!
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Apa Manfaat Budaya Makan Pakai Tangan Langsung? Viral Jadi Bahan Perdebatan di X
-
5 Sunscreen Jepang Terbaik untuk Menyamarkan Noda Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Kontroversi Emoji Tangan Mencubit bagi Pria Korea Selatan, Gestur Kecil yang Bisa Picu Amarah