Suara.com - Perayaan Natal tinggal menghitung hari. Perayaan istimewa bagi umat Kristiani ini menjadi hal yang sangat dinantikan dan sangat istimewa karena menjadi momentum berbagi kasih dan damai kepada sesama.
Berbicara mengenai Natal, tentu semua tidak asing dengan legenda Sinterklaas atau sinterklas, lelaki tua berjanggut yang sangat identik dengan perayaan Natal.
Dikutip dari The Spruceeats, konon diceritakan Sinterklas akan pergi ke rumah-rumah untuk memberi hadiah pada malam perayaan Natal. Namun, bagaimana cerita awal mengenai sosok Sinterklas ?
Kisah Sinterklas didasari dari kehidupanan sosok nyata yaitu Saint Nicholas atau dikenal dengan Santo Nikolas, yang berarti pelindung anak-anak.
Sinterklas merupakan sosok yang berbeda dengan Santa Klaus atau Santa Claus. Walaupun penampilannya mirip yaitu menggunakan pakaian berwarna merah dan janggut putih, Sinterklas merupakan sosok yang lebih serius.
Sementara Santa Klaus merupakan sosok mitologi berbadan kakek yang dermawan dan tinggal di Kutub Utara. Perawakannya gemuk, berambut dan berjanggut putih, lengkap dengan mantel tebal, topi musim dingin, dan karung hadiah.
Di sisi lain, Sinterklas juga digambarkan mengenakan hiasan kepala uskup dan membawa tongkat gembala. Saint Nicholas -- sosok yang menginspirasi Sinterklas, lahir pada abad ketiga dari orangtua yang kaya di wilayah Patara, Yunani namun saat ini dikenal Turki.
Dalam menjalani hidupnya, ia suka memberikan kekayaannya kepada orang miskin. Sinterklas meninggal dunia pada 6 Desember. Hal itu mengapa Sinterklas diperingati pada 5 dan 6 Desember.
Pada perayaan Hari Sinterklas, biasanya dilakukan kegiatan seperti bertukar hadiah, berkirim surat, dan hadiah lainnya.
Baca Juga: Seruan Anies Saat Nataru, Perkantoran Harus Tutup Pukul 19.00 WIB
Di Belanda, perayaan bertukar hadiah lebih banyak dilakukan pada Hari Sinterklaas daripada saat perayaan Natal. Biasanya masyarakat Belanda lebih melakukan kegiatan keagaman di gereja pada hari tersebut.
Diceritakan kalau Sinterklas akan mengirimkan sekantong hadiah pada cerobong asap di rumah-rumah warga. Namun, biasanya orang tua akan meletakkan hadiah tersebut lalu membangunkannya dengan mengatakan kalau hadiah mereka telah sampai.
Selain itu, terdapat cerita kalau pada malam Natal, Sinterklas akan menuliskan catatan kepada anak-anak. Catatan tersebut disebut buku merah. Buku tersebut berisi catatan apakah anak tersebut masuk ke dalam anak-anak yang nakal atau tidak. (Penulis: Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Membaca Bukan Sekadar Hobi, tapi Jalan Jadi Pemimpin yang Menginspirasi
-
5 Sunscreen Favorit 2025 untuk Kulit Kering dan Berjerawat: Kulit Lembap Tanpa Bikin Breakout Parah!
-
Nikmat Sekaligus Sehat, Restoran Ini Sajikan Kolaborasi Menu Spesial Ayam Probiotik
-
12 Ramalan Zodiak Terbaru 4 Oktober 2025: Cancer Moody, Gemini Lagi Deg-degan
-
4 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 4 Oktober 2025: Gemini Berpeluang Naik Gaji
-
Urutan Skincare Sebelum Makeup, Bikin Wajah Tidak 'Longsor'!
-
Sherly Tjoanda Lulusan Apa? Pimpin Maluku Utara Capai Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia
-
6 Shio Paling Hoki 4 Oktober 2025, Cinta dan Rezeki Mengalir Deras
-
Apa Itu Amicus Curiae yang Diajukan Pembela Nadiem Makarim? Ini Sejarah, Pengertian dan Perannya
-
HUT TNI 2025: Debut Seragam Baru Bikin Prajurit Lebih "Gaib" di Medan Perang?