Suara.com - Setiap manusia memiliki kelemahan juga kelebihan. Tapi, kelemahan bukan akhir dari segalanya. Kelemahan bisa kamu ubah menjadi sebuah kelebihan yang bisa saja, memberi manfaat pada siapapun.
Sayangnya, beberapa dari orang menganggap kelemahan sebagai hal serius, sehingga menolak untuk bangkit kembali.
Menurut Dr Rahul Khemani, psikiater terkenal Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai, manusia memiliki berbagai lapisan dari kepribadiannya.
Saat menerima ketidaksempurnaan, hal itu akan membuka pintu untuk berubah menuju yang lebih baik. Karenanya, cara untuk menerima kelemahan adalah dengan tidak dibutakan dengan kelemahannya.
Melansir dari Healthshots, berikut empat tips yang bisa kamu lakukan untuk mengubah kelemahan menjadi kelebihan.
Kenali diri sendiri
Setiap orang dapat mengenal diri mereka sendiri, karena itu akan tahu bagaimana kelemahan yang dimilikinya. Jadi, tugas pertama dan terpenting yang bisa dilakukan adalah menuliskan semua hal yang dianggap sebagai kelemahan, dan memeriksa mana yang benar-benar berdampak bagi diri, sebelum berubah.
Menerima kelemahan yang ada di diri sendiri
Setelah mengetahui titik kelemahan yang dimiliki, inilah waktunya untuk menerima kelemahan. Tidak perlu meminta persetuju dengan teman di sekitar, jika mengatakan terkait kelemahan yang dimiliki.
Untuk itu, diri cobalah menganalisa apakah teman tersebut merupakan teman yang baik atau tidak. Menerima kelemahan yang dipunya bukan hal yang buruk kok. Tapi, perlahan-lahan bisa diubah, tanpa perlu tergesa-gesa.
Jangan bersikap kasar dengan diri sendiri
Seseorang bisa sangat keras pada diri sendiri dengan kelemahan yang dimiliki. Namun, alih-alih melakukan itu, kamu perlu membuat rencana yang dapat membuat diri berkembang.
Baca Juga: Kim Jong Un Berambisi Bangun Kemampuan Militer Terkuat
Jika bersikap terlalu keras, akan ada saat di mana tidak ingin memperbaiki diri. Dengan rasa frustrasi dapat merusak kepercayaan diri, yang justru dapat membuat diri tertekan.
Beri penghargaan untuk diri sendiri
Mendapat penghargaan dari orang lain hanya bersifat sementara. Tapi tidak dengan penghargaan untuk diri sendiri, yang bisa kamu berikan tanpa bersifat sementara.
Membentuk kebiasaan menghargai diri sendiri, akan berdampak lebih baik bagi mental, di saat memiliki kelemahan. Tak hanya itu, memberi penghargaan dapat menjadi orang yang positif, juga menanamkan rasa pencapaian dalam diri setelah bekerja keras.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam