Suara.com - Pandemi Covid-19 menyebabkan siswa dan pelajar mengalami kondisi learning loss, yaitu menurunnya minat belajar akibat sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tidak efektif.
Pakar Ekonomi World Bank, Rythia Afkar mengatakan diprediksi anak yang tidak bisa membaca akan meningkat selama pandemi Covid-19.
Tak tanggung-tanggung, jumlah peningkatan ini bisa melonjak hingga 10 persen daripada tahun sebelumnya. Itu juga berarti, upaya untuk menurunkan angka anak tidak bisa membaca dan buta huruf sulit untuk dilaksanakan.
"Perkiraan low and middle, proporsi anak 10 tahun yang tidak bisa membaca dan yang tidak mengerti simpel teks, diperkirakan akan naik 10 persen, yang sebelum Covid-19 itu 53 persen menjadi 63 persen," ujar Rythia dalam Webinar Kemendikbud RI, Jumat (9/4/2021).
Tidak hanya terjadi di Indonesia, keadaan ini merata dan dialami hampir semua pelajar di dunia. Namun angka learning loss yang paling terlihat dampaknya terjadi di wilayah Asia Pasifik, yang bertambah sebanyak 7,7 persen.
"Paling tinggi kenaikannya Asian Region (negara di Asia," tutur Rythia.
Hal ini terjadi setelah selama 3 bulan lamanya anak melakukan PJJ, alias tidak belajar di dalam kelas sejak Maret 2020.
Di Indonesia, meskipun Kemendikbud mendampingi mekanisme PJJ dengan pembelajaran online dan televisi sekolah.
Namun kata Rythia tetap saja dampak negatifnya sangat terasa, khususnya daya serap siswa terhadap pembelajaran dan hubungan dengan keluarga.
Baca Juga: Kemendikbud Minta Operator Siap 24 Jam Layani Bantuan Kuota Belajar
"Bukti global menunjukkan penutupan sekolah berdampak negatif pada pembelajaran akademi, karena pembelajaran jarak jauh membutuhkan keterampilan baru, dan juga visual," pungkas Rythia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
-
OMG Creator Fest 2025, Ruang Kreatif Baru untuk Mendorong Perempuan Muda Berkarya dan Berkarier
-
Wangi Nusantara, Ini 7 Merek Parfum Indonesia yang sedang Naik Daun!
-
10 Rekomendasi Bedak untuk Ibu Rumah Tangga yang Mencerahkan dan Anti Menor
-
10 Ide Buket Hari Guru yang Murah tapi Tetap Cantik dan Berkesan
-
5 Rekomendasi Tone Up Cream untuk Mencerahkan Kulit Instan, Mulai Rp20 Ribuan