Suara.com - Pemberdayaan perempuan untuk membangkitkan ekonimi yang terpuruk karena pandemi begitu penting.
Sebab menurut Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI Prof. dr. Vennetia Ryckerens Danes, M.Sc., Ph.D, perempuan memiliki kontribusi yang tinggi bagi perekonomian Indonesia hingga proses pembangunan.
"Kami mengapresiasi pemberdayaan perempuan, dan berharap kolaborasi bisa menjadi jalan keberdayaan ekonomi perempuan untuk bangkit, memberikan kontribusi di ekonomi nasional di masa depan maupun setelah pandemi nantinya usai," ujarnya dalam konferensi pers daring, dilansir ANTARA.
Lebih lanjut, Vennetia memaparkan bahwa pandemi COVID-19 telah memberikan dampak ekonomi, dan perubahan perilaku masyarakat yang semakin erat berhubungan dengan teknologi untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.
"Pandemi telah sebabkan 1,57 juta penduduk Indonesia terinfeksi, dan menyebabkan perbahan perilaku masyarakat. Transformasi digital menjadi hal yang sangat dibuuhkan mengingat kita harus membatasi aktivitas di luar ruangan dan komunal," jelas dia.
Menurut data yang ia paparkan, Vennetia mengatakan bahwa pandemi telah menyebabkan penurunan partisipasi ekonomi pemberdayaan perempuan hingga 82 persen, dan pekerja informal juga harus mengurangi waktu kerja mereka.
Selain itu, menurut data dari Komnas Perempuan, sepanjang awal tahun hingga April 2021, sudah ada setidaknya lebih dari 2.000 aduan terkait kekerasan terhadap perempuan.
Vennetia mengatakan, perlu adanya terobosan baru dan kemitraan pemerintah dan pihak lainnya untuk mencegah hal ini terjadi, demi perempuan bisa mendapatkan haknya untuk bekerja, sebagaimana arahan presiden melalui lima isu prioritas kepada Kementerian PPPA.
Ada pun lima isu prioritas yang menjadi fokus pembangunan PPPA berdasarkan arahan Presiden RI. Pertama, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan. Kedua, peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak. Ketiga, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Keempat, penurunan pekerja anak. Kelima, pencegahan perkawinan anak.
Baca Juga: Bantul Belum Layak Anak, Kasus Kekerasan Masih Jadi Penyebab Utama
"Meski data menunjukan perempuan adalah kelompok rentan, mereka adalah kelompok tangguh yang menjadi penyelamat eko bangsa. Perempaun mendominasi sektor UMKM yang menyumbang 50 persen lebih dari PDB dan penyerapan tenaga kerja. Perempuan lebih lihai mengolah operasi hingga pemasaran yang efektif," kata Vennetia.
"Kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada dunia usaha untuk bersatu untuk pemberdayaan ekonomi perempuan, membuat ruang kerja yang adil dan aman bagi perempuan," pungkasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren
-
Terapis Spa Usia 14 Tahun Meninggal di Jaksel, Kemen PPPA Soroti Potensi Eksploitasi Anak
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow
-
5 Rekomendasi Body Lotion Mengandung AHA dan BHA untuk Memutihkan Kulit
-
5 Rekomendasi Lipstik Matte untuk Bibir Kering Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari Wellness hingga Kuliner Viral: Panduan Lengkap Menikmati Kemeriahan di Bulan November