Suara.com - Isu kesetaraan gender masih menjadi tantangan di berbagai sektor terutama dalam dunia kerja. Meski telah banyak perempuan yang menempati posisi manajerial tapi bukan berarti upaya untuk mendukung kesetaraan gender telah usai.
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Selasa, (4/5/2021), kesetaraan gender di Indonesia masih berada di tingkat yang cukup rendah. Menurut laporan dari World Economic Forum, Indonesia berada di urutan ke-85 dari 153 negara.
Fakta ini cukup mengkhawatirkan, mengingat banyaknya hak perempuan yang masih terabaikan. Padahal, studi Bank Dunia pada Maret 2021 memprediksi adanya peningkatan partisipasi tenaga kerja perempuan di tahun 2025 sebanyak 25 persen.
Hal ini akan mampu meningkatkan angka produk domestik bruto (PDB) sebesar 2.9 persen dan membuktikan bahwa pemberdayaan wanita dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Berbagai macam dukungan pun telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti menyediakan tempat penitipan anak dan rumah dinas/wisma bagi karyawati.
Selain itu, semakin banyak perusahaan yang giat menerapkan kebijakan untuk mendukung kesetaraan gender, seperti advokasi dan sosialisasi topik tentang gender, memenuhi hak-hak pekerja wanita, dan memberikan kesempatan yang sama untuk perempuan dalam mengembangkan karir.
Hal itu salah satunya dilakukan oleh ADA, sebuah perusahaan data dan kecerdasan buatan (AI), secara aktif membentuk budaya kerja yang mendukung kesetaraan gender.
Suraj Gerard Sivaprasad, Managing Director, ADA in Indonesia, mengatakan, bahwa untuk menciptakan kesinambungan bisnis, kesetaraan gender di tempat kerja sangat diperlukan.
"Kami mendorong seluruh karyawan untuk memberikan kontribusi terbaiknya baik di rumah, kantor, serta memperluas kemajuan karir mereka.
Efektif per Maret 2021, karyawan ADA menyambut baik praktik dan kebijakan baru yang terdiri dari tunjangan persalinan yang mencakup cuti hingga enam bulan, serta hak cuti bagi suami yang istrinya melahirkan, selama dua minggu.
Meskipun perusahaan data dan teknologi seringkali terlihat didominasi oleh pria, ADA hadir untuk menciptakan ruang kerja yang nyaman bagi semua karyawannya.
Suraj mengatakan bahwa pihaknya juga menyediakan sistem kerja yang fleksibel untuk mengakomodir kebutuhan pekerja dan keluarganya. Selain itu ADA juga menyediakan program yang mendukung kesetaraan gender seperti, Grow Programme yang memungkinkan semua bersertifikasi, dan (2) Mentorship Programme yang memungkinkan para karyawannya melakukan bimbingan oneon-one dengan eksekutif senior perusahaan di kantor cabang manapun.
Baca Juga: Bukan Cuma Mimpi, Ini Cara Nyata Wujudkan Kebijakan Kantor Dukung Perempuan
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif
-
Profil Jeon Hye Bin: Artis Korea Kemalingan di Bali, Rugi Ratusan Juta
-
Dari Posyandu Hingga Maggot: Kisah Inspiratif Gerakan Masyarakat Ciptakan Lingkungan Sehat
-
Nagita Slavina Makan Cokelat Louis Vuitton, Harganya Fantastis tapi Tetap Dibagi-bagi
-
Siapa Irfan Ghafur? Trending usai Bikin Video 10 Menit bareng Ariel Tatum
-
Aceh Mati Listrik 3 Hari: Bisakah Warga Menuntut Ganti Rugi?
-
MDIS Ranking Universitas Berapa di Dunia? Diklaim Jadi Kampus Wapres Gibran
-
Apa Itu Golden Time Penyelamatan? Ramai DIbahas dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny