Suara.com - Kebanyakan orang merasa perlu menyediakan berbagai keperluan, baik makanan ataupun baju baru, untuk merayakan lebaran Idulfitri. Sehingga tak ayal memunculkan kerumunan di pusat belanja sejak dua pekan menjelang lebaran.
Akhir pekan lalu, pasar Tanah Abang, Jakarta, menjadi sorotan lantaran membludaknya jumlah pengunjung hingga menimbulkan kerumunan yang sangat padat. Kondisi itu tentu berisiko terjadinya penularan Covid-19.
Meski pemerintah melarang aktivitas mudik saat lebaran, kegiatan belanja memang dianjurkan untuk sekaligus membangkitkan geliat ekonomi. Namun, bukan berarti harus berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan hingga terjadi kepadatan orang.
"Pusat perbelanjaan di kota besar yang memang beberapa minggu terakhir terjadi lonjakan pengunjung, itu saya hanya bisa lihat memang terjadi pelanggaran protokol kesehatan. Sudah diingatkan oleh pemerintahan sendiri bahwa ada protokol kesehatan keempat yaitu menjauhi kerumunan," kata Satgas Penanganan Covid-19 subbid Mitigasi dr. Fala Adinda dalam dialog virtual, Selasa (4/4/2021).
Sayangnya, masyarakat justru melanggar prokes tersebut selama berbelanja di pusat perbelanjaan. Ia menekankan bahwa masyarakat memang tidak dilarang untuk pergi ke pusat perbelanjaan, tetapi yang harus dilakukan adalah menjauhi kerumunan.
Ia menyarankan, jika memang perlu membeli kebutuhan lebaran sebaiknya tidak di tempat yang banyak dikunjungi orang. Hal tersebut agar tidak berisiko menimbulkan klaster baru paparan virus corona.
"Kalau memang ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari atau baju lebaran, jauhilah tempat yang ramai atau datang di waktu-waktu yang bisa menjaga jarak. Tetap menjaga protokol kesehatan sehingga klaster dari tempat kerumunan itu tidak terjadi dan juga kita tidak membawa pulang virus kepada keluarga," ucapnya.
Atau bagi masyarakat di kota besar, dokter Fala menyarankan agar sebaiknya berbelanja lewat online.
"Mungkin di kota besar kita dimudahkan dengan belanja online lebih mudah, pilihannya tempat belanja juga lebih banyak," sarannya.
Baca Juga: Ke Pemprov DKI, Polda Minta Tempat Wisata Ditutup Selama Libur Lebaran
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Suami Tasya Farasya Kerja Apa? Heboh Isu Cerai
-
5 Fakta Primus Yustisio Bongkar Borok LPDP: Beasiswa Hanya untuk Kalangan Tertentu?
-
Berapa Gaji PPPK Lulusan S1, Beneran Beda dengan Lulusan D3?
-
Bukan Hanya Paru-Paru Dunia: Indonesia Sumber Kepemimpinan Hijau Global
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Bareng Pasangan, Obat Rindu untuk Pejuang LDR
-
Terpopuler: Gaji PMO Koperasi Merah Putih hingga Biaya Berobat di Mount Elizabeth
-
Hari Literasi Internasional: Gubernur Jakarta Ajak Anak-Anak Cinta Membaca Sejak Dini
-
Intip 13 Properti Eko Patrio di LHKPN yang Tembus Rp166 M, Pilih Ngontrak usai Rumah Dijarah
-
5 Artis Berobat di Mount Elizabeth Singapura, Ada yang Bayar Rp195 Juta per Malam!
-
Menteri Ekonomi Kreatif: Dukungan Swasta Vital untuk Industri Kreatif Indonesia Go Global!