Suara.com - Sekolah online dari rumah juga memberikan tantangan baru bagi perusahaan teknologi. Google Indonesia salah satunya yang menyebutkan bahwa perangkatnya telah digunakan oleh lebih dari 170 juta pelajar dan pengajar sejak tahun lalu untuk menjalankan sistem belajar jarak jauh.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan, perubahan sistem belajar mengajar yang terjadi dengan cepat memaksa perusahaannya juga harus beradaptasi.
"Kami menghubungi Kemendikbudristek untuk mencari tahu bagaimana kami bisa membantu peralihan metode belajar dan mengajar dari rumah," kata Randy dalam konferensi pers daring melalui akun YouTube Google Indonesia, Selasa (3/8/2021).
Menurutnya, ada tiga tantangan yang dihadapi Google Indonesia dalam membantu pelaksanaan sekolah daring.
Pertama, terkait penyediaan akses teknologi terutama terkait kuota data internet. Sekolah daring berakibat guru dan siswa harus memiliki lebih banyak paket data internet.
Solusinya, Google Indonesia bekerjasama dengan operator seluler di Indonesia untuk menyediakan paket data gratis bagi 10.000 guru melalui program Guru Berbagi di bawah pelaksanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Para pengajar yang mendaftar menerima paket data 30 Giga Byte untuk 90 hari agar mereka lebih mudah beralih ke sistem belajar secara daring," imbuhnya.
Tantangan kedua, perbaikan infrastruktur digital agar pengajar dan pelajar dapat akses internet yang sama. Randy menambahkan, tahun lalu, Google Indonesia bekerjasama dengan Kemendikbudristek, Kementerian Agama, dan Pemprov Jakarta untuk membantu para pengajar dan siswa membuat akun Google website for education melalui akun belajar.id
"Belajar.id adalah platform aman yang sekarang sudah di atas 36 juta guru dan siswa untuk memfasilitasi kegiatan belajar jarak jauh mereka," kata Randy.
Baca Juga: 4 Aplikasi Ubah Suara Menjadi Teks
Tantangan terakhir, melancarkan peralihan sistem belajar jarak jauh. Google Indonesia meluncurlan platform Mengajar Dari Mana Saja bagi pengajar untuk mempelajari teknologi pendidikan seperti di Google classroom secara mandiri.
"Partner Google for education kami, Revo Indonesia, juga membuat webinar harian yang menjelaskan cara mengajar secara kreatif dengan alat-alat seperti Google Earth dan modul 12 tingkat SMP sampai SMA," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!