Suara.com - Atlet angkat besi atau lifter nasional, Windy Cantika Aisah, membagikan pengalamannya bisa meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Berbicara dalam acara Dialog Produktif, Kiat Berprestasi di Masa Pandemi, Windy mengatakan bagaimana dirinya sangat berterima kasih atas dukungan publik di Tanah Air.
"Alhamdulillah terima kasih atas doa dan dukungannya, untuk perjuangannya kita sebelumnya sudah persiapan setahun yang lalu. Karena diundur dan abis pulang kejuaran di Uzbekistan, agak repot sebenarnya dan sempat cedera," ungkapnya Rabu (11/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Windy menceritakan beberapa cedera yang sempat ia alami sebelum bertolak ke Jepang, seperti cedera di tulang kering, pinggang, dan hamstring (cedera otot bagian belakang paha).
"Sempat ketimpa (barbell) juga pas hari Senin sebelum berangkat. Terus juga di bahu, cuma Alhamdulillah cepat sembuh," ungkapnya lebih lanjut.
Meski mengalami cedera di berbagai bagian tubuh, ia mengaku tak patah arang dan terus melakukan latihan guna mencapai target terbaik.
Windy Cantika mengatakan dirinya selalu memulai latihan di pagi hari dengan melakukan pemanasan, melatih kelenturan, hingga melakukan jogging.
"Kita latihan dari jam sembilan sampai jam setengah dua belas (siang), abis itu sore jam empat dan setengah tujuh," ceritanya lebih lanjut.
Meski diganggu pandemi Covid-19, Windy tetap bergabung dan masuk pelatihan nasional, dengan dilatih oleh nama-nama besar seperti coach Dirja, coach Ajajang, coach Indri, coach Rusli, dan coach Erwin.
Baca Juga: 6 Pesona Jamie Robbins, Pevoli yang Persembahkan Emas Olimpiade untuk Amerika
"Kita di karantina dan tidak boleh keluar dari asrama," lanjut Windy Cantika.
Di sisi lain, Pelatih Angkat Besi Dirja Wiharja bersyukur pelatihan di tengah pandemi tetap bisa dilewati dengan lancar sebelum akhirnyan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020, Jepang.
"Puji Tuhan bisa dilewatin, tapi Windy sempat sakit dan tim recovery langsung turun tangan. Dan ini cukup membantu, apalagi ini untuk Olimpiade," ungkapnya.
"Jadi perjuangannya dimulai awal 2019 kemarin pas perebutan kuota, dan dengan pandemi ini, menjadi suatu tantangan. Puji Tuhan semua bisa terlewati," pungkas Dirja Wiharja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow
-
5 Rekomendasi Body Lotion Mengandung AHA dan BHA untuk Memutihkan Kulit
-
5 Rekomendasi Lipstik Matte untuk Bibir Kering Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari Wellness hingga Kuliner Viral: Panduan Lengkap Menikmati Kemeriahan di Bulan November