Meskipun pada kenyataannya, cerita mengenai Tatar Sunda ini sangat sedikit sekali referensinya. Menurut ahli sejarah, masyarakat baduy (kanekes) memiliki kaitan dengan kerajaan Pajajaran (saat ini wilayah Bogor).
Seperti diketahui kerajaan Pajajaran ada sekitar di abad ke-16. Pada saat kerajaan atau kesultanan Banten belum berdiri, wilayah yang kemudian menjadi Kesultanan Banten, ialah daerah yang sangat penting dan memiliki peranan yang signifikan.
Saat itu, Banten masih menjadi bagian dari wilayah kerajaan Sunda. Banten berfungsi sebagai pelabuhan yang memang terkenal besar.
Ada lagi versi ketiga, peneliti kesehatan masyarakat yang mengunjungi suku Baduy pada 1982 dokter Van Tricht berpendapat, bahwa masyarakat Baduy sudah ada sejak lama di sana dan merupakan masyarakat asli sana.
Menurut Van Tricht, masyarkat baduy terutama warga masyarakat suku baduy dalam memiliki sifat yang menolak keras dan tidak bisa mengadopsi kebudayaan luar.
Selain itu, menurutnya masyarakat Baduy Dalam sangat mempertahankan kebudayaannya. Itu terbukti suku Baduy dalam masih sangat ketat untuk mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka.
Orang Baduy menganut agama Sunda Wiwitan, yakni keyakinan yang didasarkan pada penghormatan atau pemujaan kepada arwah nenek moyang atau karuhun dan kepercayaan kepada satu kuasa, yakni Batara Tunggal.
Pusat pemujaan mereka berada di puncak gunung yang disebut Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka Buana.
Baca Juga: Rudy Susmanto Ingatkan Gotong Royong Untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh
Objek pemujaan ini pada dasarnya merupakan sisa komplek peninggalan megalitik berupa bangunan berundak atau berteras-teras dengan sejumlah menhir dan arca di atasnya. Itulah yang menjadi tempat para karuhun ’nenek moyang‘ berkumpul.
Keturunan karuhun yang langsung mewakili mereka di dunia adalah puun, yang merupakan keturunan Batara Panjala. Selain sebagai pemimpin tertinggi, puun juga merupakan penguasa agama Sunda Wiwitan, serta pemuka yang paling suci yang harus ditaati segala perintah dan perkataannya.
Puun juga memimpin berbagai upacara tradisional di Baduy, seperti kawalu, ngalaksa, seba, muja, dan tolak bala.
Mata pencaharian suku Baduy
Mata pencaharian orang Baduy dapat dibedakan menjadi dua, yakni mata pencaharian utama dan mata pencaharian tambahan atau sampingan. Mata pencaharian utama seluruh warga Baduy adalah bertani di lahan kering atau disebut ngahuma.
Pekerjaan sampingan di Baduy Tangtu di antaranya menyadap nira dan membuat kerajinan anyaman atau rajutan. Adapun pekerjaan tambahan di Baduy Panamping cukup bervariasi, di antaranya membuat gula aren.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound