Suara.com - Sudah umum diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Kekinian, Digital Waste Solution Indonesia menyebut bahwa jumlah sampah di Indonesia pada tahun 2020 sudah mencapai 67,8 juta ton.
Dari angka tersebut diprediksi bahwa Indonesia menghasilkan 185,753 ton sampah setiap hari. Dan dari angka yang sama, sebagian besar sampah akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.
"Dengan melihat kondisi saat ini, ternyata kondisi sampah tersebut berakhir di TPA sebesar 69 persen," kata Managing Director Digital Waste Solution Uli Erni Iriani Nadeak, dalam acara Yok Yok Ayok Daur Ulang, Selasa (24/8/2021).
Bukan sebagai solusi, Uli mengatakan bagaimaan sampah yang berakhir di TPA dapat berakibat fatal karena hanya tujuh persen dari sampah dapat dikelola dengan baik, atau didaur ulang.
"Makanya ini menjadi tantangan buat kita, dengan memikirkan tentang mendaur ulang sampah secara signifikan," lanjutnya.
Selain itu Uli Erni melanjutkan, TPA di pulau Jawa juga sudah kewalahan mengelola sampah yang terus menggunung.
Banyak TPA sudah overload atau kelebihan muatan sampah sehingga perlu mencari tempat pembuangan sampah baru yang siap menampung.
Pada 2017 lalu, pemerintah Indonesia akhirnya mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS) mengenai pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga.
"Mungkin sudah pernah familiar dengan peraturan ini, jadi jenis sampahnya bisa dari restoran, hotel, rumah sakit, perkantoran, dan sebagainya," ucapnya lagi.
Baca Juga: YouTuber Tasyi Athasyia Beli Tempat Sampah Canggih, Ongkirnya Jadi Sorotan
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sendiri, mayoritas jenis sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik dengan peningkatan jenis sampah organik yang mencapai 60 persen dari total sampah.
Sedangkan jenis sampah plastik menempati posisi kedua sebesar 14 persen, disusul sampah kertas sembilan persen dan karet 5.5 persen, juga peningkatan jumlah sampah lainnya yang terdiri dari logam, kain, hingga kaca.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow