Suara.com - Kondisi pandemi yang mengharuskan untuk mengurangi keramaian jadi tantangan tersendiri bagi kegiatan kesenian. Terlebih, gedung-gedung kesenian juga masih belum dibuka.
Situasi ini membuat pelaku seni pertunjukan harus terus mencari bentuk dan formula terbaiknya agar tidak lagi hanya sekedar beradaptasi dalam kondisi pandemi, melainkan juga menciptakan kemungkinan baru dalam praktik seni pertunjukan.
Kenyataan ini juga yang masih terus berkelindan di tengah para seniman Teater, kondisi yang seakan memisahkan Teater dan public teaternya.
Oleh sebab itu, Komite Teater DKJ terus berupaya menjaga nafas teater dan segala yang ada dalam ekosistemnya dengan terus merajut program-program guna pemajuan ekosistem Teater di Jakarta. Salah satunya melalui Road to International Djakarta Teater Platform.
Sebagai laboratorium bersama yang mengusung semangat pertemuan dan proses yang melatari terciptanya sebuah karya. Forum ruang digital bagi seniman, pengamat, kritikus, presenter, public, produser, birokrat, dan terutama seniman teater dengan disipilin seni lainnya.
Berfokus pada proses dan pematangan konsep karya yang akan memperkaya khasanah presentasi utama dalam helatan Djakarta International Theater Platform 2022. Gelaran tahun ini menelurkan Studio Kolaborasi dan Presentasi Karya dalam Proses.
Studio Kolaborasi akan memilih 8 orang kolaborator dari dalam negeri dan 4 orang kolaborator dari luar negeri untuk Lokakarya Karya Kolaborasi. Ajang untuk saling bertukr ilmu, pandangan, konteks, isu, dan metode kerja.
Presentasi Proses dalam Karya, digagas untuk merespon keterbatasan situasi selama pandemi yang berpengaruh pada giat kerja seniman dalam mencipta. Melalui pendekatan produksi digital, Presentasi Karya dalam Proses memberi ruang bagi seniman untuk menelusuri kemungkinan baru dalam sebuah proses penciptaan karya.
Melalui proses seleksi terbuka (Open Call), yang kemudian mengerucut menjadi 5 karya terpilih. Kalanari Theater Movement dengan karya “Hal-19”, SFNLabs dengan karya “Hikayat Tubuh Tuak”, Studio Klampisan Banyuwangi dengan karya “Gandrung Piknik, Teater Poros Jakarta dengan Karya “Coronasia”, dan Mirat Kolektif dengan karya” Sebuah Cerita Malam Ini”.
Baca Juga: DKJ NET: Langkah Dewan Kesenian Jakarta Ciptakan Ruang Dialektika Seputar Seni
Presentrasi Karya dalam Proses digelar secara daring mulai tanggal 15 – 17 September 2021 di kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit