Suara.com - Seringkali kita dibuat kesal oleh seorang anak yang kerap membuat masalah. Tidak jarang anak tersebut juga membuat keributan dan bertengkar dengan anak lainnya.
Menghadapi situasi tersebut tentu membuat sebagian orang bingung. Banyak yang enggan untuk menegur karena khawatir bahwa orang tua dari anak tersebut akan marah.
Lalu bagaimana sebaiknya merespon? Dilansir dari Brightside berikut 9 cara yang bisa Anda gunakan untuk bertindak dengan benar saat menghadapi anak nakal yang bukan merupakan anak Anda.
Jangan ikut campur jika tidak diperlukan
Meskipun anak-anak sering berkelahi, namun Anda tidak disarankan untuk melakukan apapun kecuali jika kondisinya sudah tidak terkendali. Intervensi awal Anda mungkin mengajari anak Anda bahwa ketika mereka dalam masalah, orang tua mereka akan datang untuk menyelamatkan, dan mereka tidak akan belajar untuk memecahkan masalah sendiri.
Tetapi jika konflik menjadi lebih agresif, Anda harus bertindak dan mendorong anak-anak untuk berbicara dan menceritakan kisah mereka dan selalu menjelaskan bahwa serangan fisik itu merupakan tindakan yang salah.
Gunakan intonasi bicara seorang guru
Sebenarnya berbicara secara agresif kepada seorang merupakan salah satu jenis kekerasan. Hal ini terutama benar jika itu adalah anak orang lain atau jika Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi atau apa konsekuensi dari omelan Anda.
Cara terbaik untuk mengatasi anak nakal menurut ahli etika adalah dengan menggunakan “intonasi guru”, yaitu cara yang kuat dan berwibawa namun juga baik. Anda harus membuat mereka mengerti bahwa perilaku mereka salah, namun dengan cara yang Anda ingin diperlakukan jika Anda masih kecil.
Baca Juga: Anak Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana Usai Dilarikan ke RS
Arahkan kembali situasi
Mungkin ada saat-saat ketika seorang anak berperilaku tidak baik dan orang tuanya tidak mempermasalahkannya (meskipun mereka hadir). Sebelum menegur orang tua karena meminta perhatian kepada anak, Anda dapat mengarahkan kembali tindakan anak tersebut dengan menawarkan pilihan lain.
Misalnya, jika mereka bermain di dalam dan menyentuh hal-hal yang tidak boleh mereka lakukan atau berlarian di sekitar rumah, undang mereka ke luar untuk bermain di halaman, atau tawarkan mereka permainan papan atau aktivitas atau tugas lain untuk mengalihkan perilaku berlebihan mereka ke hal lain.
Berbicara dengan orang tua mengenai intervensi Anda
Ketika orang tua anak tidak menyaksikan situasi di mana keselamatan anak atau orang lain terancam karena perilaku anak mereka, lebih dari jelas bahwa Anda harus bertindak untuk memastikan kesejahteraan semua orang. Tetapi anak yang ditegur mungkin salah mengartikan reaksi Anda dan menceritakan sisi lain dari cerita tersebut kepada orang tuanya, membuat Anda terlihat seperti orang jahat.
Seorang pekerja sosial akan menyarankan Anda untuk memberi tahu orang tua apa yang terjadi sebelum anak memiliki kesempatan, sehingga menghindari kesalahpahaman dan kemarahan.
Berikan orang tua waktu untuk merespon
Yang paling penting untuk diingat adalah bahwa orang tua dari anak bermasalah adalah orang yang bertanggung jawab untuk memperbaiki sopan santun mereka, bukan Anda. Jadi, jika Anda dihadapkan pada situasi di mana seorang anak tidak berperilaku baik, ahli etika menyarankan agar Anda memberikan waktu yang cukup bagi orang tua untuk menyadari apa yang dilakukan anak mereka dan membiarkan mereka yang bertindak dan mendisiplinkan, tanpa Anda langsung bertindak.
Penulis: Carissa LIm
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah