Suara.com - Secara mengejutkan, Inggris melaporkan kelompok usia dengan kasus COVID-19 tertinggi saat ini adalah anak-anak.
Menurut penasihat senior masalah kesehatan Pemerintah Inggris Chris Whitty, penularan COVID-19 saat ini tertinggi pada anak berusia 12 hingga 15 tahun.
Ia mengatakan hampir semua anak yang tidak divaksin akan terinfeksi.
Semua orang dalam kelompok usia 12-15 tahun di Inggris akan diberikan vaksin COVID-19 setelah Whitty dan rekan-rekannya mengatakan pekan lalu bahwa anak-anak akan mendapat manfaat dari berkurangnya gangguan terhadap pendidikan mereka.
"Pasti ada penularan substansial yang terjadi pada kelompok usia ini," kata Whitty kepada anggota parlemen.
"Faktanya, kelompok usia yang sedang kita bicarakan adalah kelompok di mana tingkat penularan tertinggi saat ini terjadi, sejauh yang kami tahu."
Inggris mencatat 34.460 kasus COVID baru pada Rabu, dan rata-rata memiliki lebih dari 20.000 kasus harian baru sejak akhir Juni.
Whitty mengatakan saran vaksin difokuskan pada manfaat bagi anak-anak, dan tidak dibuat untuk alasan politik atau untuk kepentingan orang dewasa yang lebih rentan.
Ia mengatakan program vaksinasi tidak akan terlalu mengganggu sekolah dibandingkan jika anak-anak tertular COVID-19.
Baca Juga: Anak Tukul Benarkan Ayahnya Dilarikan ke RS, Sempat Mengeluh Sakit Kepala
"Sebagian besar anak-anak yang saat ini tidak terinfeksi COVID akan terkena virus tersebut," katanya.
"Itu belum tentu dalam dua atau tiga bulan ke depan tetapi mereka akan terkena COVID cepat atau lambat karena ini sangat menular dan karena kekebalan berkurang, kita tidak akan melihat situasi di mana itu hanya berhenti pada titik tertentu,"
Whitty mengatakan vaksin akan mengurangi risiko infeksi hingga 50 persen.
Varian Delta yang lebih menular, sekarang dominan di Inggris, membuat pejabat kesehatan di seluruh dunia menilai kembali bagaimana pandemi dikelola, dan terutama dampak vaksin terhadap penularan.
"Kami tidak berpikir mungkin untuk menghentikan penularan sepenuhnya," Wei Shen Lim, ketua Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi COVID-19," katanya kepada anggota parlemen.
"Itu tidak berarti bahwa tidak akan ada dampak pada penularan." [ANTARA]
Berita Terkait
-
Eks Bomber Liverpool Yakin The Reds Raih Trofi Musim Ini tapi Mustahil Juara Liga Inggris
-
John Terry Sebut Sosok Rp2 T Milik Chelsea Ini sebagai Playmaker Terbaik Dunia
-
Peter Schmeichel Ingatkan Arsenal, Skuat Rp20 T Bisa Jadi Penantang Gelar Liga Inggris
-
Pep Guardiola Pilih Kasih? Kritik Foden, Puji Habis-habisan Haaland dan Cherki
-
Manchester United vs Bournemouth, Ruben Amorim: Kami Hadapi Tim dan Pemain Istimewa
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi