Suara.com - Media sosial menjadi tempat atau sarana seseorang mengungkapkan ekspresi mulai dari memamerkan karya, sebagai sara edukasi, hingga membagikan momentum berharga.
Sebagai sebuah platform digital, media sosial memiliki dua mata pisau yang berbeda, yaitu memiliki sisi positif dan sisi negatif secara bersamaan.
Dikatakan Psikolog Dr. Mona Sugianto, dalam acara Mental Health Awareness Social Media, Minggu (26/9/2021), setidaknya ada macam-macam dampak media sosial baik yang positif maupun yang negatif. Berikut paparan lebih lengkapnya!
Dampak positif media sosial
Menurut Mona, dampak positif dari media sosial adalah bisa menjalin relasi dan pertemanan di internet. Bahkan, media sosial juga berpeluang untuk membangun jaringan, kepedulian dan tanggung jawab sosial.
Selain itu, media sosial juga menjadi wadah kreativitas seseorang dalam berkarya. Media sosial bisa menjadi tempat belajar, membangun strategi dalam memecahkan masalah, mencari hiburan, hingga mencari inspirasi.
“Kalau soal relasi, kita bisa punya peluang di sana. Dengan membangun relasi, kita tidak hanya membangun teman dari sekolah saja. Tapi juga di media sosial, dan itu yang membuat kita bisa berteman,” ungkapnya.
Di samping itu, dampak positif dari media sosial juga bisa menjadi tempat untuk membangun emosi positif. Sehingga umumnya bisa sangat baik untuk kesehatan mental pengguna lewat banyaknya konten-konten yang bermanfaat.
Dampak negatif media sosial
Walau ada nilai positifnya, dampak negatif juga bisa membahayakan pengguna jika tidak dikontrol secara bijak.
“Di media sosial tentu ada negatifnya, seperti penipuan identitas, transaksi online, itu mungkin terjadi. Maka kita perlu hati-hati,” kata Mona.
Baca Juga: Serasa Alami Badai Pasir di Gurun, Pemotor Auto Mandi Debu saat Melintas di Jalan Rusak
Selain itu, dampak negatif dari media sosial juga maraknya konten pornorgrafi yang bila kecanduan, tentu akan membahayakan terutama bagi anak di bawah umur.
“Pornografi itu juga bisa bikin rusak di otak tertentu, sehingga kita kurang bersyukur, kurang merasa bahagia, dan itu sama kayak narkoba. Jadi ini sama kayak zat-zat terlarang,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow