Suara.com - Batik sebagai budaya asli Indonesia sebenarnya sudah ada sejak nusantara masih dalam bentuk kerajaan-kerajaan kuno.
Pada masa itu, istilah batik sering tertulis di sejumlah prasasti yang menjadi alat tulis.
"Istilah batik itu sendiri banyak keluar di prasasti, itu ada. Sejak berita dicetak dalam prasasti sudah ada. Istilah batik, ambatik, itu artinya menitikkan medium sudah terjadi," kata Pegiat Budaya Bram Kushardjanto dalam webinar Hari Batik Nasional bersama SnackVideo, Jumat (1/10/2021).
Namun, ketika masih masa kerajaan, kain batik hanya digunakan oleh keluarga kerajaan. Menurut Bram, hal itu terjadi lantaran teknik batik yang sulit dilakukan sehingga tidak bisa sembarangan orang memakainya.
Namun seiring berkembangnya zaman, masyarakat di luar kerajaan juga ingin memakai batik. Sehingga dibuatlah motif yang berbeda dari keluarga kerajaan.
"Mereka buat patron sendiri yang lebih umum, maknanya tidak terlalu sakral. Jadi dibuat bermacam-macam jenis batik," kata Bram.
Oleh sebab itu, setiap daerah memiliki motif batik berbeda-beda. Misalnya batik Solo, lanjut Bram, identik dengan warnanya yang lebih cokelat menyerupai tanah.
Sedangkan batik Yogyakarta lebih dominan latar putih. Batik Klaten banyak mengeksperiskan visual rakyat. Sehingga, menurut Bram, batik Solo dan Yogyakarta memang terlihat jelas turun temurun dari keluarga kerajaan.
"Kalau Pekalongan karena di sana dekat pantai, tempat persinggungan perdagangan, akhirnya banyak pengaruh yang terjadi di sana, batiknya lebih berwarna. Di sana kaya batik pecinan, peranakan dengan motif bunga," jelasnya.
Baca Juga: Tampil Menggemaskan, Intip 7 Gaya Anak Artis Pakai Batik
Orang awam mungkin mengira batik hanya ada di pulau Jawa. Padahal sebenarnya sejumlah daerah di luar Jawa juga memiliki motif batik sendiri.
Salah satunya Jambi. Bram menjelaskan, asal usul batik Jambi lantaran pada masa kerajaan terjadi pernikahan antara raja di Jambi dengan permaisuri dari Jawa.RE
Berita Terkait
-
Kumpulan Prompt AI Edit Foto Pakai Batik, Meriahkan Hari Batik Nasional 2025!
-
Tokopedia dan TikTok Shop Ungkap Sinergi Dahsyat Dongkrak Penjualan Batik!
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR