Suara.com - Apakah Anda sudah memiliki encana untuk akhir pekan nanti? Anda bisa mengunjungi Pameran Biennale Jogja XVI Equator #6 untuk menikmati beragam karya seni yang menakjubkan, lho.
Pameran utama ini diselenggarakan di Jogja National Museum mulai 6 Oktober hingga 14 November 2021 secara daring dan luring.
Untuk acara luring akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sedangkan pengunjung yang tak dapat hadir tetap bisa menikmati serangkaian acara di situs www.biennalejogja.org.
Menggelar pameran dengan skala besar di tengah pandemi bukanlah hal mudah. Protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat salah satunya dengan membatasi pengunjung agar tak membludak di dalam area pameran.
"Sebelum pandemi pengunjung pameran bisa mencapai 800 sampai 1000 orang per hari, Namun karena pandemi seperti saat ini, kami membatasi pengunjung menjadi sekitar 150an orang saja per hari," ujar Alia Swastika selaku Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta.
Setiap harinya Biennale Jogja XVI membuka 3 sesi masing-masing pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB, 13.00 WIB sampai 15.00 WIB, 15.30 WIB sampai 18.00 WIB. Masing-masing sesi dibuka hanya untuk 50 orang.
Tema Equator ini menjadi platform gagasan sekaligus landmark geografis, geologis, ekologis, etnografis, historis, dan politis yang memiliki kesamaan identitas negara bekas jajahan. Secara berturut-turut, sejak 2011, Biennale Jogja Seri Khatulistiwa mempertemukan Indonesia dengan India, negara-negara Arab, Nigeria, Brazil, Asia Tenggara, dan tahun ini dengan Oseania.
Tema yang diangkat pada acara ini adalah “Roots <> Routes” yang berusaha membentangkan spektrum persoalan antara budaya dan mobilitas.
Hal-hal yang diangkat pada tema ini di antaranya kepribumian (indigeneity) dengan rasialisme; batas-batas teritorial (territorial borders) dengan diaspora; mitologi dengan modernitas; pengetahuan tempatan dengan krisis ekologi; hingga ideologi pembangunan dengan batas-batas pertumbuhan (the limit of growth).
Baca Juga: Yayasan Biennale Yogyakarta Tampilkan Pameran Arsip Khatulistiwa Berbasis Teknologi
"Pameran ini cukup menarik karena menampilkan beragam karya yang cukup unik. Nggak cuma memanjakan mata saja, tapi banyak pesan yang hendak disampaikan di dalamnya," ungkap Sherly. pengunjung Biennale Jogja XVI Equator #6 pada Jumat (8/10/2021) sore.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kapan Hari Guru 2025? Ini Tanggal, Tema, dan Logo Resminya dari Kemendikdasmen
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan