Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengingatkan, jangan ada lagi stigma buruk terhadap perempuan. Hal itu diutarakannya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional hari ini, 10 November, saat berziarah ke makam Cut Nyak Dien di Sumedang, Jawa Barat.
Menurut Bintang, Cut Nyak Dien merupakan salah satu tokoh inspirasi dan bisa menjadi tauladan bagi setiap perempuan Indonesia, khususnya di Aceh.
"Dulu para perempuan Aceh sudah berjuang menggelorakan semangatnya untuk berjuang merebut kemerdekaan. Sekarang jangan ada lagi stigma kepada perempuan, khususnya perempuan Aceh," kata Bintang melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/11/2021).
Saat zaman penjajahan, Cut Nyak Dien ikut berjuang merebut kemerdekaan. Bintang berharap, saat ini perempuan Indonesia bisa bebas mengisi kemerdekaan tanpa beban stigma apa pun.
"Kita para perempuaan tidak hanya menjadi penikmat pembangunan. Tapi, kita ikut berjuang mengisi pembangunan itu sendiri," ujar Bintang.
Di sisi lain, Bupati Kabupaten Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Bintang ke makam Cut Nyak Dien yang bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan.
"Hal ini dapat memotivasi kami untuk bisa meneruskan cita-cita para pahlawan dan Menteri Bintang tentunya merupakan pahlawan perempuan yang mudah-mudahan bisa menginspirasi seluruh warga bangsa, terutama perempuan," kata Dony.
Menurut Dony, terdapat dua semangat yang dapat dibawa oleh generasi muda, termasuk perempuan dan anak dalam peringatan Hari Pahlawan.
"Pertama, untuk meneruskan cita-cita perjuangan para pahlawan. Kedua, makna hakiki dari kemerdekaan saat ini adalah merdeka dari kemiskinan dan kebodohan. Untuk itu generasi penerus pahlawan ini harus menjadi bagian solusi untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan dan kebodohan di negara kita," tutur Dony.
Baca Juga: Gawat, Tiang Bendera Sekolah di Medan Dicuri Saat Hari Pahlawan
Dalam sejarah, Cut Nyak Dien pernah diasingkan dari Aceh ke Sumedang pada 1906, setelah ditangkap oleh Belanda. Tujuan pengasingan itu untuk menghindari adanya komunikasi dengan para pejuang Aceh lainnya.
Pada November 1908, Cut Nyak Dien meninggal dunia dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah