Suara.com - Yogyakarta tak hanya memiliki makanan khas berupa Gudeg maupun Bakpia. Terdapat beberapa makanan khas Yogyakarta yang tak kalah lezat dan populernya di kalangan pecinta kuliner.
Saat Anda sedang berada di Kota Pelajar ini, yuk sempatkan jajal makanan khas Yogyakarta yang lezat tak ada duanya!
Makanan Khas Yogyakarta
1. Sate Klatak
Berbeda dengan sate dari daerah lainnya, makanan khas Yogyakarta sate klatak terdiri dari sate kambing atau domba asli dari Bantul, Yogyakarta. Nama klatak berasal dari cara memanggang satenya dengan api terbuka atau “klatak” dalam Bahasa Jawa.
Cita rasa khas gurih pedas berasal dari bumbu utamanya berupa garam dan sedikit merica. Uniknya, makanan khas Yogyakarta ini menggunakan tusuk sate besi untuk memanggang. Adapun fungsi tusuk besi sate klatak ini adalah sebagai penghantar panas dan mempercepat proses daging matang secara sempurna.
Saat menyantap sate klatak, Anda bisa makan bersama dengan gulai kambing dan nasi panas. Mantap pol!
2. Soto Bathok Mbah Katro
Mengambil konsep soto solo, hal yang unik dari makanan soto adalah disajikan menggunakan bathok atau tempurung kelapa. Untuk berbagai pilihan lauk pelengkap, soto bathok mbah Karto menyajikannya untuk pelanggan dengan piring kecil dari tanah liat. Makanan khas Yogyakarta yang menggiurkan, bukan?
Baca Juga: Rekomendasi 10 Hotel Jogja Bintang 5, Liburan Mewah di Kota Gudeg
Rempah yang kaya dan cita rasa soto yang segar semakin menggugah selera makan soto. Segera saja merapat langsung ke Sambisari, Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Mantap, murah dan mengenyangkan perut!
3. Mie Lethek
Makanan khas Yogyakarta berikutnya yang tak kalah lezatnya adalah Mie lethek. Menurut sejarahnya, hidangan mie ini pertama kali diolah oleh seorang pendakwah, Umar Yassir dari Yaman.
Tepung tapioka dan gaplek adalah bahan dasar pembuatan mie lethek. Disebut lethek atau kusam, karena mie ini dibuat dari bahan alami tanpa pemutih dan pengawet. Hal ini yang menjadikan warna mie sedikit kusam atau lebih berwarna coklat.
4. Sambel Welut
Yogyakarta tak hanya dikenal dengan gudeg saja, Anda juga dapat mencicipi makanan khas Yogyakarta lain yang tak kalah lezat dan menarik, misalnya Sambel Welut.
Disajikan bersama nasi hangat dan lauk favorit lainnya, pada santapan pertama, lidah akan merasakan kombinasi rasa pedas, gurih dan segar. Dijamin rasanya gurih, enak dan bikin tambah terus.
Salah satu warung sambel welut yang terkenal adalah milik Pak Sabar yang berlokasi di Glagah Kidul Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Erina Gudono Unggah Momen Tedhak Siten Bebingah, Berapa Usia Ideal Bayi saat Melakukannya?
-
Gabriel's Coffee Eatery: Kafe Pet-Friendly Kekinian yang Wajib Dicoba di Gading Serpong!
-
Siap Kaya Raya? 3 Zodiak Ini Diprediksi Banjir Rezeki selama Oktober 2025
-
3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
-
5 Cara Membedakan Sepatu Puma Speedcat Asli dan KW dari Tampilannya
-
Tembus Rp1 M? Harga Cincin Lamaran Syifa Hadju dari El Rumi Jadi Sorotan
-
Silsilah Keluarga Putri Tanjung, Rumah Tangganya dengan Guinandra Jatikusumo Diisukan Retak
-
Apa Pekerjaan Guinandra Jatikusumo? Rumah Tangganya dengan Putri Tanjung Dikabarkan Retak
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi