Suara.com - Matahari menjadi pusat tata surya bagi seluruh isi langit, termasuk bumi. Saat musim kemarau, panas matahari yang menyengat akan selalu dihindari oleh banyak orang.
Paparan matahari yang terlalu intens, terutama pada area wajah, juga sering dihindari. Karena kebanyakan orang takut dengan dampak sinar ultraviolet yang bisa mempercepat penuaan kulit.
Matahari sebenarnya salah satu bintang yang paling dekat dengan bumi. Matahari disebut sebagai bintang karena mampu berpijar dan mengeluarkan energi berupa cahaya. Karena energi yang sangat besar itu, matahari juga berperan sebagai pusat dari tata surya, terutama bumi.
Energi panas yang dipancarkan matahari sebenarnya berasal dari inti yang berada di pusatnya. Inti matahari menjadi dapur panas di mana suhunya bisa mencapai 14 juta derajat celcius. Energi panas itu merupakan hasil reaksi dari struktur-struktur kimia yang dinamakan reaksi fusi nuklir.
Selain memiliki inti (core), matahari juga memiliki 3 lapisan lain. Yakni, lapisan fotosfer, kromosfer dan korona.
Lapisan fotosfer merupakan lapisan yang menyelimuti inti matahari. Ketebalannya sekitar 300 km dengan suhu setinggi 5.500 derajat celcius. Lapisan kedua disebut kromosfer, yaitu gas yang bebas bergerak dengan ketebalan sekitar 2000 km.
Kemudian lapisan terluar yang menyelimuti matahari disebut korona. Tebalnya sekitar 700.000 km dengan suhu setinggi 1 juta derajat celcius.
Lantas bagaimana jika matahari menghilang? Apa kira-kira yang akan terjadi pada bumi?
Dikutip dari Ruang Guru, ini enam hal yang akan terjadi pada bumi jika matahari menghilang.
Baca Juga: 5 Cara Menjemur Bayi yang Aman dan Benar
1. Manusia Baru Sadar Matahari Hilang Setelah 8 Menit
Jika matahari tiba-tiba menghilang di luar angkasa, manusia baru akan menyadarinya 8 menit kemudian. Hal itu terjadi karena jarak dari matahari ke bumi sangat jauh, mencapai 150 juta km. Dengan jarak sejauh itu, sinar matahari perlu mencapai bumi dalam waktu 8 menit.
Sehingga jika tiba-tiba matahari menghilang di luar angkasa, manusia cukup lama untuk menyadarinya.
2. Bumi Selalu Malam
Matahari merupakan sumber cahaya utama bumi. Apabila menghilang, otomatis akan membuat bumi menjadi gelap gulita. Sepanjang hari seolah selalu malam. Sehingga manusia juga tidak lagi bisa membedakan siang dan malam.
3. Suhu Menurun Drastis
Berita Terkait
-
Gosong usai Terpapar Matahari? Ini 5 Cara Mengembalikan Warna Kulit Belang
-
Filosofi Menanam Bunga Matahari untuk Tumbuh di Tengah Quarter Life Crisis
-
5 Bedak Padat dengan SPF Mulai Rp20 Ribuan, Bikin Kulit Tetap Cerah dan Terlindungi
-
5 Sunscreen SPF 50 yang Ringan dan Cepat Meresap, Nyaman Dipakai Seharian
-
5 Sunscreen Terbaik dengan Cooling Effect, Segar di Kulit dan Murah Harganya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam