Suara.com - Memiliki hubungan harmonis yang dapat saling mengisi merupakan dambaan banyak orang. Namun tentu saja ada perbedaan nyata antara saling mengisi dengan menjadi ketergantungan dengan pasangan.
Terkadang, ada saja pasangan yang memiliki ketergantungan emosional. Orang seperti itu biasanya kerap membutuhkan pasangannya untuk selalu ada. Padahal pasangan bisa saja memiliki aktivitas seperti bekerja.
Hal itulah yang membuat hubungan bisa menjadi beracun. Dilansir dari Healthshots, ketergantungan emosional merupakan kondisi psikologis di mana individu membutuhkan orang lain untuk tetap bahagia.
Ketika tidak menemukan atau tidak mendapatkan waktu pasangan, mereka cenderung mengalami kesedihan, rasa khawatir, kecemasan, keputusasaan, dan depresi.
Lalu bagaimana cara mengatasi masalah ketegantungan dengan pasangan? Berikut ini lima tips yang bisa dilakukan agar tidak ketergantungan pasangan.
1. Mengenali Diri Sendiri dan Mengembangkan Hobi
Menentukan rasa suka, tidak suka, dan minat kita adalah jalan untuk menemukan kebahagiaan sejati. Penelitian menunjukkan, bahwa mengembangkan hobi dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, hingga depresi.
Selain itu, menghabiskan waktu untuk mengenali diri sendiri lewat aktivitas akan membantu seseorang menjadi santai, mandiri, dan meningkatkan kesejahteraan mental termasuk melakukan hobi menulis, memasak, menari, dan lain-lain.
2. Penerimaan Diri Lewat Self-Talk
Baca Juga: 7 Momen Ngunduh Mantu Ria Ricis, Sakral dengan Adat Aceh
Untuk membangun kesejahteraan mental dari ketergantungan, kamu bisa lakukan penerimaan diri lewat self-talk yang positif. Dengan melakukan self-talk, kamu tahu bagaimana kualitas dirimu, keterampilan dan harga dirimu.
Tak hanya itu, menerima diri sendiri bisa menjadi bentuk rasa syukur, salah satunya menikmati hidup dengan bahagia.
3. Hilangkan Pengalaman Negatif dan Introspeksi Diri
Rasa ketergantungan emosional terhadap pasangan, apalagi jika diisi dengan pikiran negatif tentu akan menjadi racun bagi diri sendiri. Untuk menghilangkan sisi ini, kamu bisa introspeksi diri dan meningkatkan kesadaran diri.
Walaupun kamu pernah punya pengalaman negatif sebelumnya, sehingga kamu takut terjadi lagi di hubungan baru, jangan sampai pengalaman negatif ini malah menghancurkan hubungan kamu.
4. Bangun Hubungan yang Berbeda
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow