Suara.com - Banyak orang berpikir istilah efek rumah kaca, berarti bangunan rumah kaca bisa merusak lingkungan, padahal bukan itu maksud sesungguhnya.
Perlu diketahui, rumah kaca sendiri adalah bentuk bangunan yang seluruh dinding hingga atamnya terbuat dari kaca. Umumnya rumah ini dibuat para petani untuk bercocok tanam di negara dengan wilayah 4 musim.
Sehingga dengan rumah kaca ini, membuat petani memungkinkan untuk tetap bisa bercocok tanam meski dimusim dingin atau salju sekalipun.
Ini karena rumah kaca bisa tetap menangkap cahaya dan panas sinar matahari, sehingga tanaman tetap bisa tumbuh karena di dalam rumah kaca akan tetap hangat.
Pengertian Efek Rumah Kaca
Nah, pengertian efek rumah kaca bukan berarti keberadaan rumah kaca yang dijelaskan di atas.
Mengutip Sumber Belajar Kemendikbud, Selasa (1/3/2022) efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi.
Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi.
Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin.
Baca Juga: Melihat Pertanian Hidroponik di Greenhouse Rusun Menara Samawa
Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dan panas dari tahun ke tahun.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Berikut ini gas-gas di atmosfer beserta persentasi kontribusinya pada efek rumah kaca:
- Uap air (H2O), 36-70 persen
- Karbon dioksida (CO2), 9-26 persen
- Methana (CH4), 4-9 persen
- Ozon (O3), 3-7 persen
- Nitrous Oxide (N2O)
- CFC dan HFC
Sebenarnya, gas-gas diatas diatas diperlukan juga agar bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya, menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.
Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca semakin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar.
Dampak Efek Rumah Kaca
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Siapa Saja Shio Paling Beruntung 14 November 2025? Ini 6 Daftar Lengkapnya
-
Benarkah Madu dan Sirup Maple Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya
-
5 Rekomendasi Lipstik Transferproof: Tahan Lama, Cocok untuk yang Suka Jajan
-
SPF Lebih Tinggi Pasti Lebih Baik? Ini 5 Mitos Sunscreen yang Ternyata Salah Kaprah
-
Jelajahi Pacitan: Panduan Lengkap Destinasi Wisata Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
Apakah Sunscreen Bisa Memutihkan Wajah? Cek Fakta dan Rekomendasi yang Layak Dicoba
-
5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
-
5 Sampo Terbaik untuk Menyamarkan Uban di Usia 50-an, Rambut Tampak Muda Kembali
-
Hari Ini Apakah Malam Jumat Kliwon? Intip Weton Kalender Jawa 14 November 2025