Suara.com - Nama Simon Leviev menjadi populer serta film bertajuk The Tinder Swindler tayang di aplikasi Netflix. Lelaki asal Israel tersebut terbukti melakukan penipuan identitas di media sosial terutama di aplikasi kencan, Tinder.
Simon sendiri memiliki nama asli Shimon Hayut dan lahir dari ibu yang tinggal di rusun sederhana di Israel. Namun berkat modal tampang dan identitas palsu di media sosial, Simon berhasil menggaet banyak perempuan kaya raya, yang secara sukarela membayar biaya kencan dan hidup mewah Simon.
Apa yang dilakukan Simon sendiri hampir serupa seperti fenomena catfishing. Catfishing merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penipuan yang menggunakan identitas online palsu untuk mengelabuhi korban.
Penipu biasanya menggunakan foto dan informasi orang lain untuk menciptakan persona online yang dapat dipercaya, dan kemudian memikat korban untuk selanjutnya korban dijebak dalam berbagai penipuan dan berujung pada tindakan kriminal.
Fenomena catfishing ini ternyata menjadi faktor risiko utama bagi para pengguna aplikasi kencan.
Sebuah studi menyatakan, 65 persen dari total 18.000 responden di 27 negara, termasuk Indonesia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aplikasi kencan, dan yang menyedihkan, 15 persen dari total responden melaporkan bahwa mereka pernah mengalami penipuan.
Dari berbagai modus penipuan, catfishing menjadi modus operandi nomor satu dengan 51 persen dari mereka yang menjadi sasaran pernah terjebak di dalamnya.
"Kebebasan internet memungkinkan siapa saja untuk membuat identitasnya sendiri, sehingga siapa pun dapat menjadi karakter apa pun yang diinginkan secara daring," kata Dewan Pengarah Siberkreasi dan ICT Watch, Donny B.U.
Berbicara dalam acara Obral Obrol liTerasi Digital: Mengenal Fenomena Penipuan Catfishing yang diselenggarakan Kemenkominfo melalui GNLD Siberkreasi beberapa waktu lalu, Donny juga menyebut bagaimana internet memungkinkan orang untuk melakukan identity play.
Identity play dalam arti seseorang bisa membuat identitasnya sendiri sehingga ia bisa menjadi apa saja karakter yang diinginkan di dunia maya. Sayangnya, teknologi ini juga digunakan untuk melakukan sejumlah penipuan," tambahnya.
Apakah Sama Seperti yang Dilakukan Simon Leviev?
Berbeda seperti yang dilakukan Simon, yang berani memperlihatkan diri di depan korban, pelaku catfishing umumnya menolak melakukan video call, menghindari pertemuan tatap muka, dan membatasi komunikasi hanya melalui chat dan voice call.
"Kemungkinan besar, pelaku catfishing berperilaku seperti itu untuk melindungi identitasnya agar tidak terbongkar. Jadi, korban tidak akan tahu wajah pelaku catfishing yang sebenarnya," ujar Pemeriksa Fakta MAFINDO, Bentang Febrylian dalam acara serupa.
Dilihat dari sudut pandang ilmu psikologi, Relationship Expert & Psikolog, Dian Wisnuwardhani memandang fenomena catfishing terjadi ketika orang tidak nyaman dengan dirinya sendiri, sehingga pelaku tidak dapat menunjukkan pribadi aslinya tanpa penyamaran.
"Dari sudut pandang psikologi, ini disebut identity confusion, jadi mereka bingung dengan diri mereka sendiri. Ketika kita menggunakan Facebook atau Instagram, lalu sering mengambil foto dengan menggunakan filter dibandingkan tampil alami, ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan kepribadian orang tersebut," pungkas Dian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Murah dengan Wangi Mewah, Tercium dari Jarak Jauh
-
5 Aroma Parfum yang Bikin Emak-Emak Arisan Auto Wangi Sepanjang Hari!
-
6 Pilihan Bedak Tabur yang Bikin Glowing Tahan Lama, Harga Terjangkau!
-
5 Sepatu Lari Lokal Pilihan untuk Daily Runmu!
-
5 Sepatu Running Harga Rp100 Ribuan: Lari Nyaman, Dompet Tetap Aman
-
Kesehatan Generasi Muda Terancam Dampak Buruk Boba dan Kopi Kekinian
-
Rahasia Koleksi Perhiasan Terbaru Happy Salma Terungkap!
-
5 Skincare Pencerah Wajah dalam 7 Hari yang Terdaftar BPOM, Murah, dan Aman
-
Apakah September Ada? Ini Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Biar Siap Cair
-
Terpopuler: Jam Tangan hingga Cara Healing Unik Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa