Suara.com - Nama PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) kembali ramai diperbincangkan publik setelah perusahaan industri bubur kertas ini dikaitkan dengan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera.
Tuduhan tersebut datang dari berbagai pihak, mulai dari organisasi lingkungan hingga masyarakat adat, yang menilai aktivitas pengelolaan hutan tanaman industri berkontribusi terhadap rusaknya ekosistem.
Sorotan terhadap Toba Pulp Lestari semakin tajam ketika Presiden Prabowo Subianto secara terbuka memerintahkan audit dan evaluasi total terhadap seluruh perusahaan pemegang izin pengelolaan hutan.
Instruksi tersebut memunculkan pertanyaan di benak masyarakat, sebenarnya PT Toba Pulp Lestari punya siapa? Untuk menjawabnya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Siapa Pemilik Toba Pulp Lestari?
PT Toba Pulp Lestari bukan perusahaan baru di industri kehutanan Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak 1983 dengan nama PT Inti Indorayon Utama Tbk, yang didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto.
Pada awal perjalanannya, Indorayon dikenal sebagai bagian dari Raja Garuda Mas, yang kini berubah nama menjadi Royal Golden Eagle (RGE).
Seiring waktu, perusahaan mengalami restrukturisasi besar, termasuk pergantian nama menjadi PT Toba Pulp Lestari Tbk pada awal tahun 2000-an. Struktur kepemilikannya pun berubah beberapa kali.
Hingga awal 2025, mayoritas saham perusahaan dipegang oleh Pinnacle Company Pte. Ltd., perusahaan berbasis di Singapura.
Namun, berdasarkan data terbaru per Oktober 2025, pemegang saham pengendali Toba Pulp Lestari adalah Allied Hill Limited, perusahaan yang beralamat di Hong Kong, dengan kepemilikan mencapai 92,54 persen saham.
Baca Juga: ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
Penerima manfaat akhir dari kepemilikan ini adalah Joseph Oetomo, pengusaha asal Singapura.
Perusahaan juga menegaskan bahwa TPL tidak terkait dengan RGE Group dan tidak dimiliki atau dikendalikan oleh tokoh politik mana pun, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan.
Tuduhan Bencana Lingkungan dan Klarifikasi Resmi Perusahaan
PT Toba Pulp Lestari dituduh ikut memperparah bencana banjir dan tanah longsor akibat perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan eucalyptus.
Sejumlah organisasi lingkungan dan perwakilan masyarakat adat menilai wilayah konsesi perusahaan telah mengalami kerusakan hutan dan konflik lahan yang berlangsung lama.
Menanggapi tudingan tersebut, manajemen TPL membantah secara tegas. Corporate Secretary TPL, Anwar Lawden, menyatakan seluruh kegiatan hutan tanaman industri telah dijalankan sesuai aturan dan melalui penilaian pihak ketiga.
"Seluruh kegiatan HTI telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga," ujar Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu (17/12/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Urutan Basic Skincare Pagi Menurut Dokter Tompi, Cuma Butuh 3 Langkah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 19 Desember 2025, Rezeki Mengalir Deras
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?
-
5 Rekomendasi Bedak Glowing yang Bikin Kulit Tampak Sehat dan Tidak Dempul
-
4 Fakta Desa Naga: Sajikan Keindahan yang Terbalut dengan Cerita Legenda yang Menarik
-
Urutan Basic Skincare Malam Menurut Dokter Tompi, Simpel dan Efektif
-
Sejarah Hari Ibu 22 Desember: Perjuangan Sejak 1928, Kini Keluar Jalur
-
Makanan Sehat vs Skincare: Mana yang Lebih Bikin Kulit Glow Up?
-
Mengayuh Harapan di Ujung Timur: Dukungan Sepeda untuk Rumah Belajar Melang
-
5 Sepatu Nike yang Lagi Diskon 50% Lebih di Zalora, Jadi Ratusan Ribu Saja!