Suara.com - Investasi reksadana syariah khusus kesehatan diprediksi bakal melejit setelah pandemi berakhir. Apa iya?
Situasi dunia yang diproyeksikan sedang bertransisi menuju endemi Covid-19 juga mempengaruhi percepatan perkembangan teknologi, digitalisasi, dan kesehatan sebagai salah satu industri yang paling mendapatkan sorotan.
Berdasarkan laporan riset Deloitte, selama periode 2020-2024 pengeluaran untuk industri kesehatan diperkirakan akan meningkat sebesar 3,9 persen per tahun, atau meningkat 2,8 persen dari periode 2015-2019 secara global.
Laporan iyu juga mencatat sebanyak 75 persen masyarakat lebih memilih untuk menggunakan layanan kesehatan jarak jauh (telehealth) di masa mendatang.
Memanfaatkan momentum tersebut, perbankan prioritas DBS Treasures bekerjasama dengan Bahana TCW menghadirkan Reksa Dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity untuk pertama kalinya di Indonesia.
Produk itu menjadi instrumen investasi syariah yang berfokus pada industri sektor kesehatan di pasar luar negeri (offshore) serta mengintegrasikan Environmental, Social, Governmental (ESG) dalam pengelolaannya.
"Melalui produk Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity yang akan efektif tersedia mulai 25 Maret 2022, DBS Treasures membuka akses bagi nasabah yang ingin melakukan diversifikasi investasi denominasi USD," kata Head of Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung, dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/3/2022).
Merujuk pada data DBS Group CIO Insight secara global, sektor kesehatan termasuk salah satu sektor penting. Alokasinya secara global mencapai 11,4 persen di antara sektor lainnya. Salah satu indikator dari pertumbuhan sektor ini secara global dilihat dari pertumbuhan pembelanjaan kesehatan di Amerika Serikat yang meningkat dalam tiga dekade terakhir.
"Produk ini merupakan produk reksadana syariah yang berfokus pada pasar saham Amerika Serikat yang saat ini terkonsentrasi pada sektor kesehatan. Produk ini juga dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip Environment, Social and Good corporate governance (ESG)," kata Marketing Director Bahana TCW Danica Adhitama.
Berita Terkait
-
KPK Serahkan Rp883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
Lawan Greenwashing, Indonesia Teken Aturan Main Kredit Alam Bersama Prancis dan Inggris
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
5 Shio Paling Beruntung 21 November 2025, Rezeki Lancar dan Asmara Harmonis
-
5 Moisturizer Sachet yang Mencerahkan Wajah, Praktis Dibawa Traveling
-
Apakah Habib Bahar bin Smith Keturunan Nabi? Lagi Viral gegara Isu Pernikahan Rahasia
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan