Suara.com - Sampah menjadi salah satu permasalahan yang perlu jadi perhatian Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan teknik 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.
Dalam Bahasa Indonesia itu berarti mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang.
Teknik ini perlu diketahui dan dilakukan semua masyarakat Indonesia agar masalah sampah nasional yang angkanya mencapai 68,5 juta ton di 2021 bisa teratasi.
Apalagi jumlah sampah meningkat dibanding di 2020 yang mencapai 67,8 juta ton. Sampah atau limbah adalah buangan yang dihasilkan dari proses produksi, baik oleh industri, maupun domestik atau rumah tangga.
Berikut ini rincian penjelasan teknik 3R, reduce, reuse dan recycle, mengutip Ruang Guru, Selasa (5/4/2022).
1. Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah mengurangi pemakaian barang-barang yang bisa menimbulkan sampah. Teknik daur ulang sampah ini adalah cara yang paling mudah dilakukan supaya jumlah sampah nggak semakin meningkat.
Contohnya, ketika belanja bisa membawa tas belanja sendiri dari rumah sehingga kita tidak perlu tas plastik dari toko. Selain itu, kita bisa juga membawa botol minum, kotak makan sendiri dari rumah ketika bepergian.
2. Reuse (Menggunakan Kembali)
Setelah reduce, kita juga harus melakukan reuse. Seperti namanya, reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang ada di sekeliling kita dengan semaksimal mungkin.
Artinya, kalau barangnya masih layak pakai, sebaiknya tidak langsung dibuang. Misalnya kardus, bubble wrap atau plastik layak pakai bisa digunakan kembali untuk keperluan lain.
Baca Juga: Viral Warga Buang Sampah di Pantai Carita, Netizen Emosi: Langsung Tangkap!
Manfaatkan juga produk yang bisa digunakan berkali-kali, seperti wadah semprot produk pembersih, kapas pakai ulang atau reusable cotton pads, dan sebagainya.
3. Recycle (Mendaur Ulang)
Daur ulang atau recycle adalah proses pengolahan limbah menjadi barang baru yang memiliki manfaat dan bisa digunakan kembali.
Sebagai contoh, jika memiliki kain perca atau kain-kain bekas yang biasanya berupa potongan dari kain utuh, bisa dijahit dengan kain perca lainnya menjadi gorden.
Contoh lain seperti plastik bungkus bekas makanan atau deterjen bisa dikumpulkan dan dijahit menjadi taplak meja antiair, dan sebagainya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Sunscreen Wardah SPF 50 untuk Kulit Apa? Ini 5 Pilihan Produk dan Manfaatnya
-
Apa Itu Napi High Risk? Status Ammar Zoni sampai Dipindahkan ke Nusakambangan
-
Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati 22 Oktober: Kisah di Balik Resolusi Jihad
-
10 Arti Mimpi Orang Meninggal Menurut Primbon Jawa, Benarkah Jadi Pertanda Baik?
-
5 Rekomendasi Cat Tembok Anti Rembes, Tahan di Cuaca Ekstrem
-
Terpopuler: Profesi Mentereng Erin Taulany hingga Jadwal Magang Kemnaker Batch 2
-
5 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging, Ampuh Cegah Kerutan dan Flek Hitam
-
Kalender Jawa 17 Oktober 2025 Jumat Pahing, Ini Weton Sial dan Beruntung
-
17 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Tak Hanya Hari Kebudayaan Nasional dan Ultah Prabowo
-
Mau Punya Wajah Glowing? Pakai 5 Rekomendasi Moisturizer Korea TerbaikIni