Suara.com - Buntut viralnya video bidan joget TikTok saat sedang membantu ibu hamil yang akan melahirkan, Pengurus Besar Ikatan Bidan Indonesia atau PB IBI memperingatkan adanya ancaman pencabutan izin praktik karena melanggar kode etik.
Dikatakan Ketua PB IBI, dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, pencabutan izin praktik dilakukan oleh dinas kesehatan (dinkes) setempat berdasarkan rekomendasi IBI sebagai organisasi profesi.
"Sanksi terberatnya kalau memang berulang seperti itu, tidak ada perubahan melakukan lagi dan lagi, kita akan menulis ke dinas kesehatan untuk memberikan rekomendasi atau saran kepada dinkes kabupaten atau dinkes kota," ujar dr. Emi saat dihubungi suara.com, Jumat (16/6/2022).
Tapi dr. Emi menegaskan pencabutan izin ini tidak serta merta dilakukan, karena ini adalah sanksi atau hukuman terberat bagi anggota bidan yang terus tidak mengindahkan teguran tertulis baik lisan maupun tulisan.
Sehingga setelah PB IBI memberikan rekomendasi, baru dinkes kabupaten atau kota yang akan memberikan teguran bertahap dari lisan hingga tulisan.
"Kalau teguran tertulis udah dilewati tahap itu, sudah dilewati bisa jadi akan dicabut izinnya, nanti ada tahapannya teguran lisan, tertulis, tapi masih akan melakukan yang sama, itu nanti tidak menutup kemungkinan akan dicabut izinnya oleh pemerintah," jelas dr. Emi.
Sementara itu, saat ini PB IBI masih dalam tahap mendalami laporan dan akan memintai keterangan pihak terkait, khususnya maksud bidan membuat konten joget TikTok di tengah tindakan medis.
Dikatakan dr. Emi, PB IBI memiliki aturan kode etik, bahwa bidan harus tetap fokus memantau pasien yang sedang menjalani tindakan medis, ditambah bidan juga harus menjaga privasi pasien sehingga membuat konten joget TikTok saat tindakan melanggar etika dan kode etik bidan.
"Harusnya seperti itu (melanggar kode etik), tapi kita tidak bisa menjudge begitu saja. Ini yang sedang kami carikan informasinya, ini seperti apa kejadiannya. Tapi jika memang seperti itu kejadiannya, kita punya standar etika, itu tidak sesuai dengan kode etik kita dalam melayani pasien," jelas dr. Emi.
Sebelumnya, viral di media sosial tiga bidan joget di depan ibu hamil yang akan melahirkan. Aksi ini menuai kecaman warganet yang menganggap perilaku tenaga kesehatan (nakes) ini tidak beretika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
ISRF 2025 Dorong Transisi Padi Rendah Emisi Lewat Kemitraan Global
-
Wajib Tahu! Cara Sederhana Ciptakan Ruangan Mindful dengan Aroma Baru yang Bikin Nagih
-
5 Cara Agar Skincare Terserap Maksimal dan Kulit Tetap Lembap
-
7 Parfum Unisex Lokal Aroma Sabun yang Bisa Dipakai Bersama Pasangan
-
Teras Main Indonesia, Ruang Belajar Nilai Pancasila Lewat Permainan Tradisional
-
5 Bedak Padat dengan SPF Mulai Rp20 Ribuan, Bikin Kulit Tetap Cerah dan Terlindungi
-
Bye-Bye Kulit Sensitif! Rahasia Skincare Menenangkan yang Bikin Kulit Bernapas Lega
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan