Suara.com - Kemajuan teknologi digital membuat banyak masyarakat kini lebih mudah berinteraksi dengan berbagai orang dengan bermacam-macam identitas. Tapi, kemudahan yang diberikan oleh internet dan dunia digital, membuat banyak orang sulit mengenali batas etika dalam berinteraksi.
Oleh sebab itu, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Kepala SMA Negeri Sumatera Selatan, Iswan Djati Kusuma mengatakan dalam menggunakan media sosial perlu perlu pemahaman yang baik yang memungkinkan untuk berinteraksi dengan banyak orang, maka perlu adanya pemahaman kultur, perlu adanya etika dalam penyampaian informasi di media sosial.
“Untuk menjaga etika tersebut kita punya tiga prinsip dalam mengunggah konten, contohnya tidak menghina orang lain, jangan kita pikirkan saat ini tapi kita pikirkan ke depannya. Pada saat kita unggah itu apakah melanggar hukum atau menanamkan prinsip kehati-hatian, berpikir sebelum menulis itu penting dan yang paling penting yang kita sampaikan harus inspiratif, ujar Iswan.
Sementara itu, Konsultan Teknologi Informasi, Eka Y. Saputra memaparkan jika inti keamanan digital adalah bagaimana bisa berselancar di internet dan tetap menjaga keselamatan pribadi dan tidak mencelakai diri sendiri dan orang lain.
“Ada macam-macam keamanan digital, keamanan gawai, waspada keamanan digital yang kasar dan hoax, mulai sekarang hati-hati ini pentingnya untuk keamanan digital seseorang, risiko keamanan informasi, juga pelecehan seksual, dan pelecehan psikis,” jelas Eka.
Sebagai informasi, menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
Terkini
-
Suara Penyandang Disabilitas di Forum Iklim: Tuntutan Keadilan di Tengah Krisis
-
5 Rekomendasi Merk Skincare yang Sudah Sertifikasi Halal dan BPOM, Aman Buat Muslimah
-
Dijalani Marissa Anita, Ketahui 11 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Fisik dan Mental
-
Apa Itu Whitecast? Ini 5 Sunscreen Bebas Dempul dan Nggak Bikin Wajah Jadi Abu-abu
-
Traveling Nyaman, Bus Premium Jadi Gaya Hidup Baru Perjalanan Jarak Jauh
-
4 Cushion Mengandung Niacinamide untuk Mencerahkan Wajah dan Samarkan Noda Hitam
-
5 Jam Tangan Lari Dilengkapi GPS dan Pantau Jantung, Terbaik Mulai Rp700 Ribuan
-
Mengenal Parfum Padat yang Wanginya Lebih Awet Ketimbang Spray, Intip 7 Rekomendasinya
-
4 Rekomendasi Body Lotion Penghilang Luka Darah Manis, Efektif Samarkan Koreng di Tangan dan Kaki
-
5 Rekomendasi Lipstik Transferproof Flawless Terbaik untuk Kondangan