Suara.com - Demi mewujujudkan Indonesia yang bersih sampah, terutama sampah jenis plastik, PT Enviro Visi Nuswantoro, atau yang disebut NVRO, melakukan gerakan NVRO Goes to School. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi sekolah-sekolah dan memberikan edukasi kepada siswa, agar mereka memiliki kepedulian tentang pengolahan sampah dalam arti luas.
“NVRO Goes to School merupakan program yang fokus kepada pembangunan karakter anak-anak di sekolah dan mengedukasi pengolahan sampah. Program ini akan dijalankan ke seluruh sekolah yang terpilih di Indonesia," ujar Kirdianto Hrisikesa Putra, Chief Executive Office NVRO, di Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Program ini dirasa urgent, karena menurut Kirdi, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya lebih terkait dengan kecerdasan dan kematangan karakter seseorang.
"Pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini dari lingkungan merupakan salah satu upaya untuk membentuk perilaku sadar sampah," ujarnya.
Kegiatan untuk keliling sekolah dan mengedukasi siswa sudah dilakukan NVRO beberapa waktu lalu. Salah satu sekolah yang menerima program ini adalah SMA 12 Tangerang Selatan.
Di sini, NVRO menyelenggarakan seminar pembentukan character building dan pengolahan sampah. Pengenalan Konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycling ), yang dilanjutkan dengan program pendampingan selama 3 bulan.
Pada kesempatan yang sama, Nugi, Chief Operation Officer of NVRO menyebut, dalam jangka satu atau dua tahun ke depan, program ini akan diberlakukan dari Sabang sampai Merauke.
"Tentu sangat luas jangkauannya, sebab program ini akan kami lakukan dari Sabang sampai Merauke. Rencananya di setiap tempat akan dibentuk klaster-klaster pengolahan sampah dan setiap klaster akan diisi oleh paling tidak 10 sekolah," ujarnya.
Enviro Visi Nuswantoro perusahaan sendiri bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character building) melalui pengolahan sampah domestik (waste management). Lembaga ini lahir dari keprihatinan akibat peningkatan jumlah sampah di dunia, yang naik dalam jumlah signifikan dan tidak dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan banyak masalah sosial, lingkungan, kesehatan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ibadah Tanpa Sampah, Warga Karangwuni Temanggung Pakai Bambu untuk Wadah Daging Kurban
Data dari sebuah sumber mencatat, pada 2020, sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah berada di Indonesia. Data nasional tahun 2018 menunjukkan bahwa 62 persen sampah di negeri ini dihasilkan dari sampah domestik atau sampah dari aktivitas rumah tangga.
Galang Dana dengan NFT
NVRO menyadari, untuk mewujudkan Indonesia bersih sampah perlu upaya dan konsistensi. Salah satunya adalah pendanaan.
NVRO menggunakan cara unik dalam penggalangan dana operasional, yaitu dengan menyelenggarakan kompetisi NFT. Hasil karya yang masuk akan dijual dilelang di market place OpenSea.
"Hasil penjualan ini, sebagian akan masuk untuk mendanai program-program NVRO. Para pencipta hasil karya sendiri berhak mendapatkan royalti atas penjualan NFT tersebut," ujar Kirdi.
Dana yang terkumpul ditargetkan minimal Rp1 miliar. Namun demikian, NVRO berharap, dana yang terkumpul bisa lebih dari itu.
“Untuk pengumpulan dana, kami memiliki program khusus. Akan ada 100 NFT yang akan dilelang di OpenSea. Dari 100 NFT ini, kami menargetkan dana yang terkumpul total senilai Rp1 miliar sampai Rp10 miliar. Cara menggalang dana melalui NFT ini juga sebagai wadah promosi mengenai kegiatan donasi sosial lingkungan," kata Nugi.
Berita Terkait
-
KLHK Ajak Kelola Sampah plastik dengan Size Up dan Daur Ulang
-
Dua Organisasi dari Indonesia Digandeng Untuk Ikut Benahi Tata Kelola Sampah Plastik di Asia Tenggara
-
Masyarakat Desa Jaten Karanganyar dan Problematika Pengelolaan Sampah Plastik
-
Tas dan Sepatu dari Sampah Plastik, Cara Sekolah Alam Tunas Mulia Ajak Anak Jaga Kelestarian Lingkungan
-
MUI Minta Umat Islam Kurangi Plastik Bungkus Daging Kurban: Ganggu Kesehatan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif