Suara.com - Jika Anda termasuk orang yang suka minum kopi, tahukah Anda perbedaan arabika dan robusta? Kira-kira, mana yang lebih baik di antara keduanya?
Kopi menjadi salah satu jenis minuman yang kerap menemani seseorang sebelum memulai harinya. Kepopuleran minuman satu ini semakin menguat saat kopi sudah diolah dengan berbagai variasi. Akhirnya, mereka yang dulu menghindari kopi karena rasanya yang pahit bisa mulai mencoba.
Sejatinya terdapat berbagai macam jenis biji kopi, namun varian yang paling sering diolah adalah kopi arabika dan robusta. Lantas, apa perbedaan antara dua jenis biji kopi tersebut dan manakah yang lebih baik dipilih?
1. Rasa
Rasa kopi robusta lebih pahit, seperti oatmeal, dengan sisa rasa kacang dan terkadang cokelat hitam. Biji kopi ini memiliki keasaman yang lebih rendah dibanding arabika. Berkat rasa pahit kopinya yang sangat kuat, robusta banyak digunakan untuk membuat espresso, blend, atau dark roast.
Rentang rasa kopi arabika lebih luas, mulai dari yang lembut dan manis, sampai rasa kuat dengan aroma seperti buah. Arabika memiliki keasaman tinggi yang membuatnya terasa lebih renyah dan mirip anggur. Secara umum, arabika sering dianggap lebih unggul dalam sisi kompleksitas rasa.
2. Kafein
Robusta memiliki persentase kafein per biji yang lebih tinggi, yaitu berkisar pada 2,2-2,7%. Sementara itu, arabika hanya mempunyai rentang kafein 1,2-1,5%.
3. Gula & lipid
Baca Juga: Punya Tempat Nyaman, Hotel ini Sediakan Coffee Community Space Cocok untuk Nongkrong
Selaras dengan rasa pahit yang dimiliki, kopi robusta tidak mengandung banyak gula dan lipid alami dibandingkan dengan kopi arabika.
4. Harga
Berkat kualitasnya yang dianggap lebih unggul, harga arabika cenderung lebih mahal dari robusta. Hal ini sebenarnya juga tidak terlepas dari kemudahan dalam produksi. Pasalnya, arabika membutuhkan lebih banyak energi dan sumber daya untuk menanamnya.
5. Penanaman
Salah satu keunggulan pada biji kopi robusta adalah tanamannya yang bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi. Robusta bisa tumbuh di dataran rendah dan tahan terhadap hama dan penyakit. Hal ini tidak terlepas dari hama yang membenci rasa pahit kafein.
Di sisi lain, Seperti yang disebut di atas, untuk budidaya Arabika, Anda harus berupaya ekstra. Pasalnya, tanaman ini hanya bisa tumbuh di ketinggian dengan iklim subtropis yang sejuk dengan tingkat kelembapan tinggi, tanah ternutrisi, dan keseimbangan sinar matahari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Tren Baru Gaya Hidup Urban: Olahraga Santai Penuh Warna, Dorong Kebersamaan
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal Senyaman Asics Gel Kayano, Harga Mulai Rp200 Ribuan
-
Tren Dapur Masa Kini: Kenapa Keluarga Muda Kini Lebih Memilih Alat Masak Digital?
-
Benarkah Jin Dasim Sebabkan Perceraian? Ini Faktanya Menurut Literatur Islam
-
Profil Chef Karen Carlotta Pengganti Chef Renatta di MCI Season 15, Dijuluki Queen of Cake
-
Atalia Gugat Ridwan Kamil, Ini 8 Alasan Syar'i yang Membuat Istri Boleh Minta Cerai
-
7 Tanda Wedding Organizer Red Flag, Calon Pengantin Harus Waspada
-
5 Serum Penumbuh Rambut Ampuh dan Aman, Harga Mulai dari Rp40 Ribuan!
-
Apa Saja 4 Jenis Perceraian dalam Islam? Tak Cuma Cerai Talak
-
Dari Cerita ke Citra: Cara Penulis Muda Membangun Identitas di Era Digital