Suara.com - Arti healing belakangan ini kerap disamakan dengan liburan. Istilah ini banyak digunakan untuk mereka yang sedang merasa suntuk dan bosan dengan aktivitas hariannya.
Padahal arti healing adalah penyembuhan, seperti dikutip kamus besar bahasa Inggris terjemahan Indonesia. Sementara menurut Cambridge Dictionary, dalam konteks emosi, healing adalah proses menghadapi situasi sulit atau emosi yang menyakitkan agar berakhir atau membaik.
Karena itulah, arti healing memiliki banyak makna. Bahkan, healing juga bisa digunakan sebagai istilah bagi seseorang yang memiliki luka fisik dan sedang dalam proses pemulihan dan kesembuhan.
Lantas, orang-orang seperti apa yang membutuhkan healing? Dilansir Very Well Mind, semua orang akan membutuhkan healing secarab emosional di beberapa titik selama hidup, karena memiliki tantangan dan emosi sulit yang perlu diproses.
Beberapa stresor kehidupan yang umum yang memungkinkan seseorang membutuhkan healing ialah:
- Kehilangan orang yang dicintai
- Perceraian
- Putus cinta
- Kehilangan pekerjaan
- Pelecehan (termasuk emosional, fisik, dan seksual)
- Penyakit
Di luar peristiwa tertentu, kamu yang juga merasakan kemarahan, kesedihan, atau kecemasan yang meningkat, berkepanjangan, dan tampaknya tak tergoyahkan hingga ha; tersebut terasa seperti mengambil alih hidupmu, juga membutuhkan healing.
Alasannya, karena perasaan ini dapat menyebabkan gangguan fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Tidak peduli apa pemicu emosimu yang sulit, healing dimungkinkan dalam semua skenario ini.
Bukan cuma libur, kamu juga bisa melakukan healing dengan beberapa latihan berikut, seperti dilansir Berkeley Wellbeing.
1. Rasa Welas Asih Pada Diri Sendiri
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Healing di Lampung, Pas Buat Rehat Sejenak
Seringkali, kita lebih keras pada diri kita sendiri daripada pada orang lain. Kita bahkan mungkin marah pada diri sendiri karena sakit atau tidak mampu mengatasi rasa sakit atau penolakan masa lalu. Tetapi dengan menjadi ekstra keras pada diri kita sendiri, kita tidak berbuat baik untuk diri kita sendiri. Sebaliknya, kita hanya mempersulit tubuh dan pikiran kita untuk sembuh.
Itulah mengapa welas asih dapat menjadi alat yang hebat untuk healing.
Kita mungkin bisa mulai dengan menulis surat untuk diri sendiri—surat di mana kita mengatakan hal-hal baik kepada diri kita sendiri dan menulis tentang bagaimana kita akan mendukung diri kita untuk maju.
2. Tidur Lebih Banyak
Tahukah Anda bahwa kita melakukan banyak penyembuhan saat kita tidur? Itu benar—kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Kurang tidur juga dapat berkontribusi pada tingkat hormon stres yang lebih tinggi seperti norepinefrin dan epinefrin. Hormon-hormon ini dapat membuat kita merasa lebih cemas dan kelelahan. Itu membuat tidur sangat penting untuk penyembuhan diri.
3. Bernapas Lebih Dalam
Jika kita telah berjuang dengan stres, trauma, atau masalah kesehatan fisik, sistem simpatik kita, "melawan" kemungkinan telah diaktifkan untuk sementara waktu. Untuk menenangkan respons simpatik kita, kita perlu mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk menenangkan respons melawan atau lari kita dan membantu kita kembali ke keadaan kurang stres.
Salah satu cara termudah untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatis adalah dengan pernapasan terkontrol dan dalam. Misalnya, pernapasan SKY—teknik yang melibatkan siklus pernapasan lambat (2-4 napas per menit) lalu cepat (30 napas per menit), lalu tiga “Om” panjang, atau napas panjang yang bergetar—telah terbukti menurunkan kecemasan.
Berita Terkait
-
Futsal dan Healing: Cara Seru Pria Lepas Penat dan Usir Stres!
-
Wellness Indonesia Makin Mendunia: Dari Sound Therapy hingga 93 Aktivitas di WWW 2025
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Azizah Salsha Temukan Ketenangan di Tengah Badai Perceraian Melalui Terapi Sound Healing
-
Alam, Pelarian Tenang Anak Muda dari Hiruk Pikuk Dunia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR
-
Kahiyang Ayu Lulusan Apa? Gerak-gerik hingga Isi Pidatonya Jadi Sorotan
-
5 Fakta Terciduknya Keluarga Mafia Judi: 16 Anggota Divonis Mati
-
Ayah Ojak Ditegur karena Pakai Emas, Ini Perhiasan yang Boleh Dipakai Laki-Laki Menurut Islam
-
Tanamkan Cinta Laut Sejak Dini, Ajak Anak Belajar Jaga Ekosistem Lewat Kegiatan Sederhana
-
7 Rekomendasi Skincare Malam Terbaik dan Aman untuk Usia 40 Tahun
-
6 Urutan Skincare Malam untuk Menghilangkan Flek Hitam, Kulit Auto Glowing dan Cerah
-
Adu Pendidikan Deddy Corbuzier vs Sabrina Chairunnisa: Sama-Sama Mentereng, Rumah Tangga Retak?
-
Publik Soroti Ponpes Ambruk Renggut Nyawa: Kelalaian Pembangunan atau Takdir?