4 Tanda Kamu Mudah Dimanipulasi Pasangan dalam Hubungan Asmara: Sering Merasa Bersalah Hingga Sedang Ketakutan

Suara.com - Banyak orang mengaku jadi korban manipulasi hubungan asmara oleh pasangannya. Ini sebabnya menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri dr. Jiemi Ardian Sp.KJ wajib mengenali emosi atau tanda jadi korban manipulasi hubungan.

Menurut dr. Jiemi, setidaknya ada 4 jenis emosi mempermudah seseorang dimanipulasi, bahkan melakukan tindakan yang tidak rasional dan di luar nalar berpikiran orang kebanyakan.

Berikut ini tanda seseorang mudah dimanipulasi, mengutip konten edukasi dr. Jiemi di Instagram pribadinya @jiemiardian, dikutip suara.com, Jumat (21/10/2022).

1. Sedang Ketakutan (Fear)

Menurut dokter yang berpraktik di Siloam Bogor itu, seseorang yang sedang ketakutan entah karena takut karirnya terancam, takut sakit hingga takut dan trauma ditinggalkan orang lain bisa mudah dimanipulasi.

"Takut apa aja, takut disakiti, takut dia hilang, takut saya sendirian, yang penting takut," ujar dr. Jiemi.

2. Merasa Bertanggungjawab (Obligation)

Seseorang yang merasa dirinya bisa sangat mempengaruhi orang lain, akan merasa bertanggungjawab pada orang tersebut. Entah bertanggungjawab secara ekonomi atau perasaan yang dirasa orang tersebut.

"Merasa bertanggung jawab, kalau nggak sama aku nanti dia kenapa-kenapa, nanti dia nyakitin diri, merasa bertanggung jawab," jelasnya.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta: Plot Twist! Agus Rimba Ungkap Siapa Dalang di Balik Aksi Kejinya

3. Merasa Bersalah (Guilt)

Kondisi ini terjadi saat merasa tindakannya bisa membuatnya sakit hati, hasilnya merasa diri sendiri sudah berbuat dosa, meski saat yang dilakukan sudah benar dan tidak melanggar hukum.

"Merasa bersalah kalau nggak bantuin, merasa bersalah kalau nggak ada bersama dia, merasa bersalah karena kalau nggak ada sama dia di waktu masa tersulit nanti dia sama siapa, ngerasa bersalah," tuturnya.

4. Memancing Simpati atau Kasihan (Sympathy)

Saat merasa jadi orang yang lebih kuat secara ekonomi, fisik maupun ekonomi kerap terbesit rasa kasihan pada orang yang lebih lemah darinya. Hasilnya, rasa kasihan ini dimanfaatkan hingga mudah dimanipulasi orang lain

"Kasihan dia sendirian di sini, kasihan dia nggak kerja, kasihan sebenernya dia berusaha, kasihan sebenernya dia orang baik kok," terangnya.