Suara.com - Novel-novel dengan label 18+ masih banyak diminati oleh pembaca. Terbukti dengan masih banyaknya buku-buku berlabel 18+ yang tersedia di platform baca digital dengan jumlah pembaca yang tidak sedikit dan juga buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit secara fisik.
Meskipun tidak selalu menggambarkan cerita yang mengandung adegan seksual, tidak dapat dipungkiri jika novel 18+ selalu identik dengan hal tersebut. Lalu, mengapa ada begitu banyak orang yang menyukainya?
Dalam survei bertajuk "Tentang Novel Dewasa" yang dilakukan oleh Cabaca dan Jakpat beberapa waktu lalu, 94,84% dari 252 responden mengakui pernah membaca novel dewasa, sedangkan sebesar 5,16% lainnya belum pernah. Selain itu, sebanyak 82,14% setuju jika novel dewasa tidak harus mengandung adegan seksual atau adegan hubungan intim.
Lebih lanjut para responden memberikan pemahaman mereka mengenai novel dewasa. Responden berpendapat jika novel dewasa adalah novel yang mengandung pemahaman, realitas, hingga permasalahan kehidupan di usia dewasa, seperti berdamai dengan kenyataan hidup, masa lalu, dengan sudut pandang manusia di usia dewasa, bukan membahas seksualitas semata. Novel dewasa juga berisi isu-isu yang lebih kompleks dan biasanya memang dekat dengan lingkungan orang dewasa, problem lebih dalam, hingga topiknya lebih intens.
Baru-baru ini, juga diadakan survei khusus kepada para pembaca Cabaca bertajuk "Kenapa Suka Buku Berlabel 18+". Sudah masuk kategori usia menjadi alasan yang paling banyak dipilih oleh responden, diikuti dengan alasan karena membutuhkan referensi, kebutuhan atau bagian dari cerita, lalu karena kepuasan tersendiri atau memacu adrenalin, hingga bab yang dibaca cenderung adiktif.
Citra Ayuning Tyas, editor dari sebagian besar naskah dengan genre 18+ di Cabaca berpendapat, cerita berisi adult content laris salah satunya karena tuntutan dan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi.
Sudah sangat jarang generasi muda menonton TV, kita lebih suka langganan platform nonton film seperti Netflix, Disney+, dan lainnya yang kontennya lebih variatif dari segi tema dan genre. Bacaan yang semula hanya ada pada buku fisik, di platform mana pun sekarang menjadi beragam dengan tema cerita yang lebih heterogen lagi.
"Genre popular di suatu negara kadang juga mencerminkan 'struggle' di masyarakatnya. Contohnya di Jepang genre 'isekai' itu pernah sangat populer karena masyarakatnya merasa 'terkurung' dalam kehidupan monoton yang setiap hari harus bekerja atau sekolah sampai malam hari. Genre Isekai hadir sebagai bentuk 'pelarian' dari kehidupan nyata yang monoton tadi. Sementara di negara kita mungkin bisa dibilang isu-isu 18+ masih jadi hal tabu yang tidak bisa kita bicarakan sembarangan sehingga untuk mengobati keingintahuan kita tadi, kita mencari lewat bacaan maupun film," ujarnya, Kamis (3/11/2022), dikutip dari siaran pers.
Lebih lanjut, Citra menjelaskan jika hal-hal yang termasuk adult content (18+) selain seks, pada dasarnya adaah konten yang belum sesuai untuk ditonton oleh anak-anak di bawah umur. Ini meliputi misalnya nudity, kekerasan yang umumnya ada dalam genre crime dan thriller, bahasa yang vulgar, dan lain-lain.
Baca Juga: Ulasan Novel Sesuk: Karya Tere Liye dengan Genre Baru dan Segar
Dari survei "Kenapa Suka Buku Berlabel 18+" ini juga diperoleh adanya beberapa keunggulan buku berlabel 18+. Seperti konten dewasa lebih eksplisit yang menempati posisi pertama dengan perolehan 50% pilihan responden, disusul dengan tema dan ide cerita lebih variatif dengan perolehan 32,4%, dan cover lebih provokatif dengan perolehan 14,7%.
Walau demikian, Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, menegaskan bahwa platform tetap punya kewajiban untuk memberi mengedukasi atau minimal memberikan warning pada setiap konten yang ditawarkan.
"Selebihnya, setelah itu seharusnya tetap dikembalikan lagi pada kebijaksanaan pembaca maupun penikmat konten itu sendiri," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound