Suara.com - Polda Jatim telah menangkap dan menetapkan status tersangka kepada dua pemeran video mesum kebaya merah. Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman mengatakan motif dan alasan pelaku memproduksi video bukan karena inisiatif sendiri, melainkan adanya pesanan melalui Twitter.
Berdasarkan hasil penyidikan, kedua tersangka video kebaya merah ternyata lebih sering membuat video berada di dalam kamar hotel dengan berbagai genre, salah satunya BDSM atau aktivitas hubungan seks secara sadis.
BDSM sendiri merupakan singkatan dari Bondage and Discpline, Dominance and Submission, Sadism and Masochism. Bila diartikan, BDSM merupakan praktik seks 'sadis' yang dilakukan kepada pasangan.
Terdapat tiga poin dalam BDSM, yakni bondage and discipline, dominance and submission, serta sadism and masochism. Ketiga poin tersebut berkaitan dengan istilah perbudakan, penyerahan, dan sadisme yang mengacu pada praktik seks.
Praktik 'sadis' yang masuk dalam BDSM seperti mengikat tangan, memukul ringan, dan mengikuti perintah pasangan, hingga sesak napas erotis. Selain itu, kegiatan BDSM juga dilakukan dengan perlengkapan cambuk dan rantai.
Meski terdengar sadis, tujuan dari BDSM sebenarnya bukan untuk menyakiti pasangan. Terapis seks bersertifikat dari Amerika Serikat Dr. Stephanie Hunter Jones mengatakan bahwa jika pasangan melakukan BDSM untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, itu berarti bukan hubungan seks BDSM.
Selama tindakan 'sadis' tersebut tidak sampai menyebabkan cedera fisik, Hunter justru menyarankan BDSM dilakukan oleh pasangan yang sudah lama menikah atau telah merasa kurang menikmati hubungan seks.
"Beberapa pasangan saya yang lebih dewasa awalnya tertawa ketika saya memberi mereka latihan BDSM untuk dilakukan. Tetapi ketika melaporkan kembali kepada saya, mereka menyukai pengalaman itu. Mereka mengatakan bahwa seperti berada di sekolah menengah lagi. Mereka merasa itu adalah sesuatu yang baru dan unik untuk dilakukan di kamar tidur, dan itu menyenangkan," kata Jomes dikutip dari Time.
Jones menambahkan, BDSM sebenarnya juga bentuk ekspresi dari keunikan seksualitas. Ia menemukan beberapa kliennya berhasil mempertahankan hubungan setelah melakukan BDSM.
Baca Juga: Pasal Berlapis untuk Pemeran Video Syur Kebaya Merah, Kasus Skandal Ariel Noah Jadi Contoh
"Saya sering meresepkan BDSM untuk perebutan kekuasaan atau dominasi kontrol (saat berhubungan seks). Atau, jika salah satu pasangan memiliki pengalaman seksual yang buruk di masa lalu, saya meresepkannya sebagai cara untuk mengembalikan perasaan kontrol kepada pasangan itu," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
Kilas Balik Perjalanan Cinta Syifa Hadju, Kini Berlabuh pada El Rumi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Penghilang Chicken Skin, Kulit Halus Impian Jadi Kenyataan!
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
5 Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam Usia 50 Tahun ke Atas, Harga Mulai Rp60 Ribuan
-
Panduan Lengkap Cara Mendaftar Global Sumud Flotilla untuk Berlayar ke Gaza
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang