Suara.com - Denise Chariesta terus berkoar mengenai hubungan gelapnya dengan lelaki berinisial RD, yang belakangan selalu dihubungkan oleh sosok suami dari Ayu Dewi, Regi Datau.
Kali ini, Denise Chariesta yang merupakan seorang YouTuber sekaligus pengusaha bunga tersebut mengungkap alasan mengapa RD dan istri sahnya tak juga bercerai, meski lelaki tersebut telah mengkhianati pernikahannya.
Perkara tersebut dibuka oleh Denise Chariesta di Instagram Story miliknya, lewat kolom Q&A yang ditanyakan oleh warganet baru-baru ini.
"Kalo jadi istri RD pasti udah cerai gue, kenapa istrinya itu lebih milih mempertahankan hubungan?" ujar warganet tersebut.
Menjawab hal tersebut, perempuan berusia 30 tahun ini pun lantas memberitahukan alasannya, yang diungkap RD saat masih bersamanya dulu.
"Kalo kata RD dari dulu sih gak cerai, karena kasian sama anak," ujar dia.
Hal inilah, yang menurut Denise Chariesta membuat sang istri sah masih mempertahankan rumah tangga dengan RD. Diketahui, sampai saat ini baik pihak Ayu Dewi maupun Regi Datau masih tetap bungkam dan tidak menanggapi tuduhan tersebut.
Alasan anak, seringkali memang menjadi bahan pertimbangan untuk pasangan tetap mempertahankan pernikahan, meski hubungan mereka memiliki masalah di dalamnya.
Tentu, sebagai orangtua, kita semua akan berusaha semaksimal mungkin agar pernikahan kita berhasil. Dengan kata lain, tidak ada orangtua yang boleh bercerai tanpa terlebih dahulu mendahulukan kebutuhan anak mereka akan keluarga yang utuh di atas kebutuhan mereka akan perceraian.
Baca Juga: Begini Pesan Mr. Black untuk Denise Chariesta
Lantas, bijakkah melakukan semua yang kuta bisa untuk memastikan pernikahan tetap bisa diselamatkan, dan perceraian tidak menjadi pilihan. Untuk menjawabnya, kita bisa melihat terlebih dahulu manfaat positif dari pernikahan yang utuh bagi anak.
1. Lebih kecil kemungkinannya untuk bercerai saat dewasa dan menikah,
2. Memiliki lebih sedikit masalah emosional,
3. Lebih kecil kemungkinannya untuk menyalahgunakan narkoba dan alkohol,
4. Lebih mungkin untuk kuliah dan memiliki masa depan yang baik daripada anak-anak dari orang tua yang bercerai,
5. Lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku nakal saat remaja,
6. Membuat pilihan hubungan yang lebih cerdas dan kecil kemungkinannya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga,
7. Memiliki hubungan yang lebih baik dengan kedua orang tua,
8. Kurang aktif secara seksual saat remaja,
9. Lebih kecil kemungkinannya mengalami kehamilan remaja,
10. Alami gaya hidup yang lebih aman secara finansial untuk anak-anak.
Namun, jika pernikahan Anda penuh konflik, perceraian akan menguntungkan anak-anak Anda dalam banyak hal. Di bawah ini adalah beberapa alasan yang terbaik untuk mengakhiri pernikahan dengan konflik tinggi.
1. Anda akan menjauhkan anak-anak Anda dari kecemasan yang ditimbulkan oleh konflik orang tua mereka.
2. Anak-anak perlu memiliki hubungan yang hangat, penuh kasih, dan suportif dengan orang tua. Orang tua yang mengeluarkan anak mereka dari lingkungan yang sangat berkonflik dan penuh kekerasan, berarti mereka berusaha menunjukkan kepada anak bahwa mereka dicintai dan didukung.
3. Kebutuhan dasar seorang anak meliputi perasaan aman dan nyaman. Menceraikan pasangan yang melakukan kekerasan berarti Anda memastikan kebutuhan dasar itu terpenuhi.
4. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar kekerasan dalam rumah tangga menderita secara perkembangan dan tidak menjalin keterikatan dengan orang tua. Ada tingkat “keterikatan yang tidak teratur” yang lebih tinggi di antara anak-anak ini.
5. Anak-anak yang dibesarkan dalam konflik tinggi dapat menjadi sangat waspada dalam menanggapi konflik atau ancaman yang dirasakan. Berada di sekitar kekerasan dan konflik dapat menyebabkan anak menjadi bermusuhan dan agresif dalam berurusan dengan orang lain.
Pada dasarnya, ketika menyangkut perceraian dan anak-anak, orang tua harus melakukan apa yang mereka tahu demi kepentingan terbaik anak mereka. Dalam kasus pernikahan konflik rendah, yang terbaik adalah menjaga keutuhan keluarga.
Sebaliknya, dalam kasus pernikahan dengan konflik tinggi dan kekerasan, anak-anak pasti akan merasa lebih baik jika orang tua mereka bercerai. Pada akhirnya pilihan ada di tangan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah