Suara.com - Tidak sedikit masyarakat Indonesia, atau bahkan secara umum, mengenal brand Khong Guan sebagai salah satu makanan yang ‘wajib’ ada di hari besar lebaran. Padahal sebenarnya tidak ada kewajiban untuk menyediakan kue kering ini. Lalu kenapa Khong Guan jadi kue khas lebaran di Indonesia?
Tidak secara resmi memang, namun rasanya meja tamu tanpa biskuit atau kue kering Khong Guan terasa sangat aneh. Meski tentu saja ini sebuah hal yang subjektif. Namun keberadaan sebuah kaleng besar berwarna merah terasa sangat bersahabat untuk menyambut orang-orang yang hadir bersilaturahmi di hari Lebaran.
Sejarah Khong Guan
Merek biskuit Khong Guan sejatinya berasal dari Singapura. Dalam situs resminya, brand ini didirikan oleh imigran asal Fujian, China, yaitu Chen Choo Keng dan Chew Choo han. Awalnya mereka bekerja di pabrik biskuit di Singapura.
Singkat cerita ketika masa penjajahan, bisnis menjadi kacau dan mereka sempat membuat sendiri biskuit untuk dijual. Terhalang oleh sulitnya bahan baku, mereka sempat menjual garam dan sabun, sebelum akhirnya kembali lagi ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.
Inovasi dimulai sejak Chew Choo Han menemukan mesin bisnis tua dan membelinya untuk digunakan. Dengan sistem produksi yang semi-otomatis, keduanya berhasil membuat operasional pabrik kembali berjalan. Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited kemudian diresmikan di tahun 1947.
Brand ini masuk Indonesia pada tahun 1980-an, dan kini telah memiliki banyak produk selain kaleng biskuit legendaris yang dikenal semua orang.
Hadir Sejak Indonesia Berada di Era Perjuangan
Pada era-era biskuit ini populer, Indonesia masih dalam masa kemerdekaan yang penuh perjuangan. Konflik kepentingan terjadi di berbagai lokasi, dan membuat masyarakat harus berjuang melawan saudaranya sendiri.
Baca Juga: Hitung Mundur, Lebaran 2023 Kurang Berapa Hari Lagi? Ini Persiapan yang Wajib Dilakukan
Sejarah panjang Khong Guan dan masyarakat Indonesia mungkin adalah salah satu hal besar yang membuatnya sangat identik dengan perayaan lebaran. Sejak dipasarkan dahulu, harganya cenderung cukup terjangkau sehingga segmen pasar yang dimiliki benar-benar luas.
Tidak heran jika banyak sekali rumah yang menjadikannya sajian wajib saat lebaran. Dengan harga yang terjangkau ini terdapat banyak sekali varian biskuit yang bisa disajikan, dan orang juga tak perlu repot mencari tempat sajinya.
Sebab kaleng yang berukuran besar menyediakan beberapa layer biskuit yang bisa dinikmati selama perayaan Lebaran. Selain itu, anak-anak hingga orang dewasa juga menyukai cita rasa biskuit kalengan ini.
Alasan lain yang menjadikan Khong Guan layak jadi kue khas Lebaran adalah karena awet dan tahan lama. Sebagaimana kita tahu, perayaan lebaran di Indonesia masih meriah hingga seminggu pertama.
Namun tak jarang, di masyarakat daerah tertentu perayaan lebaran masih semarak hingga selama satu bulan. Nah, biskuit kalengan seperti Khong Guan masih bisa dinikmati meskipun kemasannya telah dibuka berhari-hari. Sehingga camilan ini dapat dinikmati sebagai sajian lebaran yang tahan lama.
Biskuit kalengan seperti Khong Guan dipilih menjadi kue khas lebaran juga karena kemudahannya. Orang tidak perlu membuat kue kering lebaran seperti nastar, lidah kucing, putri salju dan sejenisnya. Cukup menyajikan biskuit Khong Guan, tidak perlu repot-repot.
Berita Terkait
-
Hitung Mundur, Lebaran 2023 Kurang Berapa Hari Lagi? Ini Persiapan yang Wajib Dilakukan
-
Daftar Jalan Tol Baru yang Bisa Beroperasi Saat Mudik Lebaran
-
Bulog Bakal Datangkan 100 Ribu Ton Daging Kerbau Asal India, Peternak Siap-siap Menjerit
-
5 Fakta Isu Vaksin Booster Kedua Jadi Syarat Mudik 2023, Aturan Berubah Jelang Lebaran?
-
Mau Mudik Lebaran 2023, Haruskah Vaksin Booster Kedua?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
9 Rekomendasi Cushion untuk Kulit Sawo Matang, Hasil Flawless dan Tahan Lama
-
7 Sepatu Running Plat Carbon Terbaik, Lari Makin Kencang Modal Rp500 Ribuan
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
7 Rekomendasi Outfit Pilates Hijab yang Nyaman dan Stylish, Harga Terjangkau
-
Gebrakan Fashion Indonesia: Purana dan Fuguku Pukau Panggung Internasional di Kuala Lumpur
-
4 Rekomendasi Face Wash Non SLS yang Aman untuk Kulit Sensitif
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Pace 6, Nyaman dan Cegah Risiko Cedera
-
Fosil Reptil Laut Berleher Panjang dari Zaman Purba Ditemukan di China
-
7 Pilihan Lip Tint Warna Natural untuk Remaja, Glow Up Alami Modal Rp15 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Ceramide untuk Melindungi Skin Barrier, Ramah Kulit Sensitif