Suara.com - Miss V alias vagina termasuk organ yang berubah-ubah seiring waktu. Perubahan itu bisa terjadi secara alami seiring bertambahnya usia maupun karena aktif secara seksual dan pasca melahirkan.
Dikutip dari Lybrate, bentuk Miss V setelah menikah dan aktif secara seksual memang dapat berubah. Meski begitu, organ reproduksi perempuan itu juga tercipta secara elastis dan mudah menyesuaikan kondisi.
Ketika melakukan hubungan seksual, dinding dalam bagian Miss V akan membesar. Selain itu, jaringan klitoris juga mengembang dan mengeras. Hal itu juga yang menyebabkan pembesaran ukuran pada Miss V. Tetapi, perubahan ukuran itu hanya bersifat sementara dan dapat kembali seperti semula dalam waktu beberapa hari.
Tidak hanya membesar, ketika berhubungan seksual juga terkadang beberapa perempuan akan mengalami rasa sakit dan tidak nyaman saat atau setelah melakukan hubungan intim. Rasa sakit itu biasanya disebabkan akibat hubungan seksual yang berulang dalam waktu singkat atau berkurangnya pelumas alami.
Perempuan yang sudah melahirkan juga akan mengalami perubahan ukuran Miss V, terutama bila proses persalinan dilakukan secara vaginal. Tetapi, kondisi itu juga tidak bersifat permanen.
Selain perubahan ukuran, Miss V juga akan menjadi lebih kering setelah melahirkan. Kondisi itu diakibatkan karena tingkat hormon estrogen yang rendah pada tubuh ibu. Kemudian akan terus terjadi selama ibu menyusui.
Kadar estrogen yang berubah juga tidak hanya membuat Miss V menjadi kering, tapi juga bisa mengubah penampilan Miss V.
"Kehilangan hormon seks (estrogen) dapat menyebabkan perubahan drastis pada penampilan dan juga fungsi dari Miss V. Lubang Miss V bisa menyusut dan panjang Miss V juga bisa menyusut. Anda juga bisa mengalami iritasi," kata Asisten Profesor Klinis Kedokteran Keluarga Universitas Columbia Dr Yael Swica.
Kekurangan hormon estrogen juga bisa membuat perempuan alami nyeri saat berhubungan intim, perubahan suasana hati, payudara nyeri, siklus menstruasi tidak teratur, sampai meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Begini Benjolan di Miss V yang Normal dan Tidak
Jika dibiarkan tanpa mendapat pengobatan, hormon estrogen yang rendah dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal
-
7 Tempat Wisata Hidden Gem di Temanggung: Pesona, Lokasi, dan Harga Tiket