Suara.com - Asupan protein yang cukup bisa menjadi kunci bagi pertumbuhan dan perkembangan di Indonesia. Laut Indonesia sendiri terkenal memiliki beragam ikan yang punya banyak kandungan protein.
Situasi ini yang membuat Aruna, integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator di Indonesia meluncurkan 'Gerakan Revolusi Protein'. Gerakan itu mengajak masyarakat gemar makan hidangan laut (seafood).
"Potensi laut Indonesia itu luar biasa. Kita bisa mengganti sumber protein yang biasa kita konsumsi dari daging hewan ke seafood," kata Vice President Sales Aruna, Djong Niti Sastro dala keterangannya baru-baru ini.
Dalam gelaran ini, pengunjung bisa menemukan sumber protein yang dihasilkan dari ikan salmon, gurame, udang, tongkol dan pasteurisasi rajungan.
Djong menambahkan, ajakan Aruna untuk gemar makan seafood bukan tanpa dasar. Gerakan itu tak hanya mengangkat kembali potensi laut Indonesia yang begitu kaya, tetapi juga nelayan-nelayan lokal di mata pasar domestik.
""Kami ingin menjadikan laut sebagai sumber penghidupan yang lebih baik, terutama nelayan dan masyarakat pesisir. Sejauh ini, ada 40 ribu nelayan mendapat pemberdayaan dari Aruna," katanya.
Dijelaskan, hasil laut Aruna selama ini diekspor ke sejumlah negara di Amerika, Eropa dan Asia. Upaya itu menjadi berkah bagi kehidupan nelayan Aruna karena hasil tangkapan mereka dibeli dengan harga bagus.
"Melihat potensi ini, kami putuskan untuk menjual 'Seafood by Aruna' ke pasar di Indonesia. Karena masyarakat kita berhak mendapat produk seafood segar, sehat dan berkualitas, serta ditangkap dengan prosedur yang ramah lingkungan," tuturnya.
Produk Seafood by Aruna tersedia mulai dari tuna loin, udang kupas, tenggiri steak, hingga rajungan yang di-pasteurized.
"Bisnis ini akan lebih berdampak jika perusahaan yang memproduksi seafood memiliki kredibilitas pertanggungjawaban yang unggul, baik secara lingkungan maupun community development," ucap Djong menegaskan.
Salah satu 'buyer' dari Autogrill Indonesia, Selfia mengungkapkan, sebagai pelanggan dari Seafood by Aruna, ia merasakan kualitas produk Aruna yang dapat diacungkan jempol.
"Setelah ikut agenda 'buyer gathering' ini, saya jadi mengerti ternyata rantai pasok yang semula panjang, kini bisa dipotong Aruna lewat kerja yang lebih efektif dan efisien. Dari nelayan, langsung ke konsumen baik konsumen in bulk dan retailer," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Pendidikan Yuda Purboyo Sunu, Ikuti Jejak sang Ayah Purbaya Yudhi Sadewa
-
Ogah Ribet, Belanja Cepat Jadi Habit Baru Masyarakat Urban
-
Arti Mimpi Naik Gunung Menurut Ajaran Islam dan Primbon Jawa, Rezeki Nomplok atau Musibah?
-
Apa Itu Sleep Therapy yang Dijalani Tasya Farasya? Insomnia Akut Sebelum Gugat Cerai Suami
-
Bukan Cuma Soal Juara: Ini Alasan Bakat Penting Buat Tumbuh Kembang Anak
-
Siapa Mertua Tasya Farasya? Sosoknya Pernah Tersandung Kasus Hukum
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Bisa Diangkat Jadi PPPK Penuh Waktu?
-
Letak Nomor SKCK untuk Isi DRH PPPK 2025 Bukan di Pojok Atas, Ini yang Benar
-
Ustaz Khalid Basalamah Tamatan Apa? Terseret Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Siapa Kembaran Tasya Farasya? Heboh Sang Selebgram Gugat Cerai Suami