Suara.com - Pakaian Kate Middleton selalu jadi pusat perhatian sekaligus dijadikan trensetter oleh masyarakat Inggris bahkan mungkin juga dunia. Salah satu penampilan istri Pangeran William itu yang curi perhatian ketika ia menonton turnamen tenis Wimbledon tahun lalu.
Kate datang memakai pakaian cerah lewat dress kuning rancangan desainer pribadinyanya. Namun, yang lebih mencuri perhatian sebenarnya aksesori kelas atas yang dikenakan Kate. Media Inggris, Mirror.co.uk menyebut penampilan Kate saat itu nampak chic seperti biasa. Kate melengkapi penampilannya dengan memakai topi jerami floppy dari brand asal Inggris LK Bennett.
Topi jeraminya berukuran besar sehingga bisa melindungi seluruh wajah Princess of Wales dari paparan sinar matahari. Terdapat hiasan pita biru donker pada bagian tengah topi.
Topi tersebut dibandrol 69 poundsterling atau setara Rp 1,3 juta, harga yang disebut relatif terjangkau bagi masyarakat Inggris. Tahun itu, topi tersebut memang jadi produk terbaru dari LK Bennett dan menjadi aksesoris yang wajib digunakan ketika musim panas di Inggris.
Topi Saffron Floppy Straw itu terbuat dari anyaman jerami alami, dan memiliki gaya bertepi lebar yang akan melindungi wajah dari sinar matahari yang panas.
Kate Middleton dikenal selalu anggun dalam berpakaian. Kerajaan Inggris memang punya aturan yang ketat untuk gaya berpakaian anggota bangsawan.
Setiap bangsawan dilarang memakai pakaian terlalu seksi saat sedang di depan masyarakat. Namun, Kate punya caranya sendiri agar tetap tampil fashionable dengan memakai produk brand ternama dan tetap sesuai aturan kerajaan.
Bahkan pakaian dari brand tertentu yang desain sebenarnya agak terbuka juga tebus pandang, Kate punya trik khusus untuk memakai itu. Istri Pangeran William itu selalu memastikan pakaiannya 'yang tidak biasa' tersebut telah disesuaikan agar tetap anggun.
Kate dinilai tetap terlihat luar biasa saat mengenakan karya desainer terkemuka di dunia, walaupun pakaian itu dianggap kurang sopan saat masih dipamerkan di atas catwalk dan jarang memenuhi standar mode kerajaan.
Baca Juga: Ubah Gaya Rambut, Selvi Ananda Disebut Warganet Kate Middleton Versi Indonesia, Ini Potretnya
Keluarga Kerajaan Inggris dikatakan punya aturan ketat terhadap panduan gaya yang sangat spesifik. Seperti, larangan memakai rok pendek yang tidak tepat, gaun siang yang terlalu panjang, kerah v neck yang terlalu pendek, baju terlalu longgar sampai bagian tubub terlihat saat membungkuk atau bungkuk, juga pakaian yang kusut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia