Suara.com - Baru-baru ini terungkap bahwa Bryan Domani adalah orang yang rajin salat tepat waktu. Aktor muda keturunan Italia itu bahkan membuat Refal Hady ingin mengikuti jejaknya. Namun, Bryan Domani juga mengaku bahwa dulunya sempat menjadi Islam KTP.
"Udah Islam dari dulu, tapi karena mungkin nggak dikelilingi tempat yang Islam, Jamaika, Guam, Filipina, jadi nggak terlalu diikuti. Islam KTP lah," ujarnya dalam podcast The Sungkars.
Apa itu sebenarnya Islam KTP seperti yang diucapkan Bryan Domani?
Islam KTP pada dasarnya adalah julukan untuk orang-orang yang beragama Islam tetapi tidak menjalankan syariat, seperti salat dan zakat.
Namun, perlu diingat bahwa salat, zakat, atau haji merupakan simbol ibadah mahdoh atau ragawi yang bersifat vertikal atau kepada Tuhan. Nah, laman NU Online menyebutkan bahwa Islam KTP juga bisa diberikan pada mereka yang tidak menjalankan ibadah secara horizontal atau pada sesama manusia.
Jadi, selain melakukan ibadah yang bersifat mahdhoh, jika ingin terhindar dari sebutan Islam KTP, Anda juga perlu menerapkan nilai-nilai keislaman yang lain seperti berbuat adil, jujur, dan perilaku baik lainnya.
Pada dasarnya, Islam KTP adalah sebutan bagi umat muslim yang tidak melakukan kewajiban dan malah mendekati larangan Allah SWT.
Cara supaya Tidak menjadi Islam KTP
Setiap orang tentu bisa berubah, begitu juga dengan mereka yang saat ini masih berstatus Islam KTP saja. Berikut adalah beberapa cara supaya agama Islam yang Anda miliki tidak sekedar menjadi pelengkap “identitas” saja.
Baca Juga: Disebut Luar Biasa, Ini Alasan Refal Hady Jatuh Cinta ke Prilly Latuconsina
Meneladani ajaran Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW mendapat julukan uswatun hasanah bukan tanpa alasan. Sebab, julukan tersebut berarti teladan yang baik bagi umat muslim.
Dengan begitu, untuk mengikuti jejaknya, Anda perlu mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang selalu berperdoman pada ayat-ayat di dalam Al-Quran.
Tidak terlena dengan kenikmatan dunia
Banyak orang mengaku muslim tetapi terlalu dibutakan pada kenikmatan dunia. Padahal, kenikmatan di sini hanyalah bersifat sesaat.
Oleh karena itu, penting untuk tidak meninggalkan perintahnya saat Anda sedang mengejar sesuatu yang ada di dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande