Suara.com - Wanita karena memiliki vulva diberkahi dengan jaringan ereksi yang tersebar di seluruh klitoris dan umbi vestibular labia minora, yang berarti ada banyak zona sensitif seksual yang berbeda untuk dinikmati.
Sayangnya tak banyak yang tahu mengenai hal tersebut. Padahal pria seharusnya mencoba berbagai cara kata Sheila Loanzon, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog bersertifikat dan seorang rekan dari American Congress of Obstetrics and Ginekologi.
"Bisa ada klitoris, vagina, payudara, paha bagian dalam, menghisap jari kaki, oral, pijatan sensual, orgasme mental, dan banyak lagi," ujarnya seperti dilansir Womens Health Magazine.
Nah berikut adalah 7 teknik orgasme wanita yang perlu dieksplorasi untuk mencapai puncak kenikmatan itu:
1. Orgasme klitoris
Klitoris adalah struktur kecil padat saraf yang terletak di bagian atas lubang vagina, dan tidak berfungsi selain untuk memberikan kenikmatan seksual.
"Jika Anda belum pernah mengalami orgasme sebelumnya, Anda ingin memulainya dengan klitoris," kata Vanessa Marin, psikoterapis berlisensi yang berspesialisasi dalam terapi seks.
Marin menyarankan untuk menggosoknya dengan jari-jari (daripada mainan seks) pada awalnya, "bentuk spiral di sekitar klitoris Anda."
2. Orgasme G-spot
Baca Juga: Dipolisikan Soal Kasus Pelecehan Seksual, Ketua RW 06 Pluit Ngaku Dijebak
"G-spot adalah hipotesis area yang sangat sensitif pada dinding vagina anterior (atau depan) dari spons uretra yang dapat dirangsang selama aktivitas seksual," kata Loanzon. "Ini adalah wanita yang setara dengan prostat."
Amy Levine, pelatih seks dan pendiri Ignite Your Pleasure.m menyarankan untuk masukkan jari tengah Anda ke dalam vagina, di sisi pusar tubuh.
"Anda akan merasakan area yang teksturnya mungkin bergelombang. Berhenti di situ dan gunakan gerakan kemari untuk merangsang atau mainan menggosok atau menggetarkan di dalamnya," kata dia.
3. Orgasme campuran
Orgasme campuran menggabungkan rangsangan klitoris dengan beberapa jenis rangsangan lain, dan itu sebenarnya bisa menjadi cara yang bagus — setelah Anda menguasai orgasme klitoris — untuk mengetahui seperti apa bagian tubuh Anda yang lain," kata Marin.
Jadi, secara teoritis, Anda bisa mencapai orgasme campuran dari merangsang puting dan klitoris Anda secara bersamaan, tetapi kombinasi yang paling umum adalah klitoris dan G-spot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya