Suara.com - Belakangan banyak perempuan mengeluhkan suaminya sulit klimaks dan ejakulasi tertunda karena kebanyakan menonton film bokep. Akibatnya, bercinta jadi tidak menyenangkan bagi istri bahkan menyebabkan rasa sakit.
Seksolog dr. Haekal Anshari membenarkan jika adanya beberapa lelaki yang butuh waktu lama untuk orgasme, hasilnya istri bisa kesakitan karena terlalu lama penetrasi sedangkan suami tidak kunjung klimaks atau ejakulasi.
Dijelaskan dr. Haekal kondisi yang keluhan tersebut merupakan kondisi ejakulasi tertunda alias delayed ejaculation adalah laki-laki yang membutuhkan rangsangan seksual selama 30 menit atau lebih untuk bisa mencapai orgasme dan ejakulasi.
"Salah satu faktor pemicunya adalah kemungkinan karena terlalu sering masturbasi dan terbiasa memberikan tekanan stimulasi yang tinggi, dengan tangannya sendiri sehingga menjadi kurang sensitif dengan stimulasi gesekan vagina," ujar dr. Haekal melalui edukasi di media sosial pribadinya dikutip suara.com, Kamis (5/10/2023)
Akibat fakta tersebut, beredar anggapan pornografi atau film bokep memicu laki-laki sering bermasturbasi sehingga butuh waktu lebih lama mencapai orgasme dan ejakulasi saat melakukan hubungan seksual yang sebenarnya.
Tapi faktanya dari hasil penelitiannya bekerjasama dengan dr. Kevin Tandarto menunjukkan hubungan yang lemah antara lama orgasme dengan nonton film bokep. Bahkan hasilnya cenderung tidak konsisten, dan terkadang tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan pornografi dan gejala ejakulasi terhambat atau tingkat keparahan ejakulasi terhambat.
"Ternyata yang berhubungan dengan kejadian ejakulasi terhambat adalah rasa cemas, depresi, kepuasan hubungan antara suami-istri, ketertarikan secara seksual, dan frekuensi masturbasi," papar dr. Haekal.
Meski tidak terkait signifikan antara film bokep dan susah orgasme, namun dr. Haekal menegaskan pornografi bisa merusak otak sehingga logika terganggu sehingga sulit bekerja dengan multitasking, emosi sulit terkendali hingga sulit membuat keputusan.
"Penggunaan pornografi setiap melakukan masturbasi akan membuat otak terbiasa dengan rangsangan seksual non organik yang akan mengganggu siklus respon seksual alami sehingga berisiko meningkatkan gangguan fungsi seksual seperti disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan gangguan orgasme," pungkas dr. Haekal.
Baca Juga: Hobi Nonton Film Bokep, Ini Sosok yang Hina Wajah Gibran Berbau Neraka
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Syarat Kenaikan Jabatan ASN Terbaru, Benarkah Bisa Tiap Bulan?
-
Apa Itu HACCP? dr. Tan Shot Yen Heran Ahli Gizi SPPG MBG Tak Paham Istilah Penting Ini
-
Di Mana Ahmad Sahroni Sekarang? Cerita Sembunyi di Kamar Mandi saat Penjarahan Viral
-
Profil dan Rekam Jejak Irjen Ramdani Hidayat, Dankorbrimob Baru Pengganti Komjen Imam Widodo
-
Sistem Pendidikan Orchid Park Secondary School: Sekolah Gibran yang Jadi Sorotan
-
Ramalan Zodiak Hari Ini 26 September 2025, Apa Kata Semesta untuk Aries hingga Capricorn?
-
Ekonomi Lesu Bikin Tren Wisata Bergeser ke Arah Liburan Hemat, Hotel Mewah Bukan Pilihan Utama!
-
Telur Ceplok vs Dadar, Mana yang Lebih Bergizi? Ini Pilihan Prabowo untuk Menu MBG
-
9 Potret Rumah Mewah Fitri Salhuteru di BSD: Luas Hampir 4.000 Meter, View Lapangan Golf
-
10 Cara Mengatasi Skin Barrier Rusak selain Memakai Produk Skincare